GridOto.com - Penyakit transmisi mechatronic pada BMW kerap diakibatkan dari oli.
Transmisi mechatronic pada BMW seri e90, e60, e65 dan e66 sering bermasalah.
Penyebab kegagalan pada transmisi mechatronic ini umumnya berawal dari perawatan oli matik.
"Seharusnya oli transmisi matik BMW diganti setiap 25.000 km," ujar Irwan, punggawa bengkel kelistrikan mobil Engine Elektro, Bintaro,Tangerang Selatan.
Baca Juga: Begini Cara Obati Penyakit Transmisi Matik Isuzu Panther yang Lemot
Khususnya untuk mobil-mobil BMW bekas yang jarak tempuhnya sudah cukup tinggi.
"Karena olinya tidak diganti-ganti, kemudian suhu optimal oli ini sangat tinggi di atas 100 derajat Celcius, pelan-pelan mulai ada air," tambah Irwan.
Air inilah yang berpotensi merembes masuk ke dalam ECU transmisi yang terletak di dalam girboks.
"Kalau transmisi mechatronic, ECU transmisinya memang direndam dalam oli transmisi," terang Irwan.
Ketika air ini sudah masuk ke dalam ECU, maka ECU jadi error dan tidak bisa membaca transmisi.
Baca Juga: Mitos Posisi Matik di D Saat di Lampu Merah Bikin Rusak Transmisi
"ECU matic-nya jadi tidak bisa baca data dari transmisi, karena ECU bingung, akhirnya secara otomatis gigi dipindah ke N," beber pria yang menggeluti bidang elektrikal mobil dari tahun 2006 ini.
Gejala lain dari penyakit transmisi Mechatronic ini adalah, "Tulisan P R N D dan sebagainya enggak keluar di spidometer," sambung pria ramah ini.
Kalau sudah muncul gejala begini, maka Irwan menyarankan untuk ganti perangkat ECU transmisi tersebut.
"Beli baru harganya bisa sekitar Rp 40 jutaan, kalau pakai copotan mungkin bisa sekitar Rp 15-20 jutaan," pungkasnya.
Menurut Irwan, ECU mechatronic BMW tidak bisa diservis karena dimensinya yang ringkih dan rentan patah.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR