Gridoto.com - Masih seputar perjalanan Gridoto dan sejumlah jurnalis ke markas Hyundai di Korea Selatan, hari kedua kami mengunjungi area riset Hyundai Motor Company di Namyang.
Area ini sangat luas, mencapai 3,4 juta meter persegi atau 3,4 km persegi. Saking luasnya kami sebut segede kelurahan.
Sebagai perbandingan, luas kelurahan Tambora di Jakarta Barat mencapai 5,40 km persegi (sumber BPS).
Begitu sensitifnya area ini, kami tak diizinkan mengambil gambar di area ini. Yang jelas, ada Toyota Veloz di salah satu sudut parkiran. Hmmm...
Lanjut, di sini ada 200 infrastruktur riset dan pengembangan khusus otomotif saja (Hyundai punya banyak bidang usaha).
Salah satu riset yang tengah dijalankan yakni kendaraan listrik, autonomous dan mobil hidrogen.
"Ini adalah pusat riset dan pengembangan Hyundai dan KIA," ujar Mr. Yong Wha Kim, President & CTO Hyundai Motor Group (HMG).
Bicara mobil listrik, riset yang dilakukan di sini juga berguna buat pasar Indonesia.
Apalagi Hyundai tengah menyiapkan mobil yang dibuat dengan fokus khusus pasar Indonesia, lebih murah dari Hyundai Ioniq5. Tunggu tanggal mainnya!
"Kami berkomitmen mensupport ekosistem mobil listrik di Indonesia dengan melengkapi value chain," terang Mr Yong Wha Kim.
Adapun soal autonomous, menurut Mr. Byoung Choon Lee, Head of Autonomous Driving Development Group HMC, saat ini sudah sampai level 4.
Namun pabrikan otomotif umumnya masih di level dua di mana autonomous hanya pelengkap. Sehingga jika terjadi kecelakaan masih tanggung jawan pengemudi.
Sedangkan Autonomous level tiga ke atas, kendaraan dikontrol sepenuhnya oleh sistem, maka jika terjadi kecelakaan akibat sistem maka menjadi tanggung jawab perusahaan
Seperti pada Ioniq5, masih berupa ADAS, Advanced Driver Assistance System.
ADAS bisa dibilang otonom level dua.
Saat ini mereka sedang fokus utk mewujudkan level 4.
"Sampai saat ini HMC masih level 2. Kami menggunakan kamera dan radar. Kalau terjadi kecelakaan tanggung jawab driver karna sifatnya membantu saja. Sedangkan jika evel 3, jadi tanggung jawab perusahaan," terang Mr. Byoung Choon Lee.
Sementara itu, Mr. Chang Hwan Kim, Senior, Head of Battery Development Center mengungkapkan riset mobil hidrogen.
"Kami kembangkan di mobil lain selain Nexo. Dari tahun 2013, Hyundai Motor Company sudah memproduksi Tucsan Hidrogen, mobil hidrogen pertama Hyundai," papar Mr. Chang Hwan Kim.
Wah, kalau sudah jadi, mesin mobil hidrogen terlihat simpel gak serumit yang dibayangkan.
Baca Juga: Lihat Langsung Markas Hyundai Di Korea Selatan, Pantas Mereka Jadi Raksasa Dunia
Editor | : | Iday |
KOMENTAR