GridOto.com - Bengkel spesialis bodywork dengan segudang pengalaman sejak 1979.
Awal mulanya bengkel yang bernama 25 Autowork yang beralamat di di Jl. Letjen Suprapto No.25, Cempaka Baru, ini adalah bengkel body repair untuk asuransi.
"Dulu Papa saya sejak tahun 1979 itu banyak ngerjain body repair dari asuransi. Makin ke sini kita bergeser sampai gak main di asuransi lagi," buka Tommy Ticoalu, bos 25 Autoworks.
Kini Tommy Ticoalu lah yang bertanggungjawab penuh atas segala operasional dan manajemen bengkel 25 Autoworks.
"Saya pegang sejak 2010 lalu tapi ya Papa sesekali main dan nengokin lah, gak full in charge seperti dulu," jelasnya lagi.
Baca Juga: Cat Pelek Sudah Mulai Ngelotok, Repaint Di Bengkel Ini Cuma Segini
"Jadi pokoknya ya bengkel ini sejak 1979 itu sebetulnya lokasinya selalu di sini. Kita gak pernah pindah," ungkap Tommy.
Total 44 tahun pengalaman menangani bodi mobil membuat 25 Autoworks semakin berkembang tak hanya menangani urusan body repair lagi.
Kini keseluruhan pelayanan yang bisa disediakan 25 Autoworks meliputi body repair, repaint, poles bodi, sampai body coating.
"Malah di sini ada PDR juga, ada juga Ketok Bukan Magic hahaha...," terang Tommy tergelak.
"Kalau Ketok Magic kan mereka ngumpet-ngumput, nah kita gak ngumpet-ngumpet makanya Ketok Bukan Magic," sambung Tommy.
Penempatan lokasi kerja pun dipisahkan secara proporsional antara bengkel kotor dengan bengkel bersih.
Baca Juga: Dua BMW F30 Bukan Cuma Gayanya yang Kembar, tapi Pemiliknya Juga
Masih dalam lokasi dan alamat yang sama namun hanya terpisah lantai.
Bengkel bersih sebagai wajah dari 25 Autoworks ditempatkan di lantai bawah.
Sedangkan lokasi bengkel kotor ditempatkan di lantar dua yang terdisi dari lokasi body repair dan repaint.
"Bahkan ini oven buat repaint yang kita punya udah dari lama juga di sini. Jadi bukan baru-baru punya ovennya," ucapnya menukas.
"Dan soal segala pengerjaan intinya saya selalu mau rapi dan detail sejak awal bahkan misalnya sebelum masuk proses repaint. Supaya jangan sampai ada pengulangan kerja," tegas Tommy menandaskan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR