GridOto.com - Hubungan Carlo Pernat sebagai Manajer Enea Bastianini dengan Albert Varela sebagai Manajer Jorge Martin sedang memanas.
Konflik bermula ketika Albert Varela mengkritisi keputusan manejemen Ducati, yang lebih memilih Enea Bastianini untuk membela tim pabrikan dibanding Jorge Martin di MotoGP 2023.
Setelah penampilan bagus pembalapnya pada paruh awal MotoGP 2023 ini, Albert Varela ingin Ducati mempromosikan Jorge Martin ke tim pabrikan.
Bahkan mantan Manajer Jorge Lorenzo ini menyebut Ducati bodoh jika tidak segera memindahkan posisi Martinator ke tim pabrikan.
"Jika Jorge Martin bisa bertarung di kejuaraan atau bahkan memenangkannya, akan sangat bodoh tidak menempatkannya di tim pabrikan," kata Varela, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Ia adalah seorang bintang. Kuharap Ducati tak melakukan kesalahan yang sama dua kali dengan Martin," tegas Varela.
Pernyataan tersebut membuat Carlo Pernat kebakaran jenggot.
"Ini adalah momen ketika aku benar-benar marah karena aku mengetahui kata-kata ini terlihat sangat tidak sportif," ujar Pernat.
"Enea baru pulih dari cedera panjang, ia bekerja keras untuk bisa kembali mencapai 90 persen fit dan Ducati dibilang harus memberikan tim pabrikan ke Martin karena ia semaki bagus gitu?," tegas pria Italia ini.
Baca Juga: Alex Rins ke Yamaha, Tim LCR Honda Punya Dua Calon Penggantinya Buat MotoGP 2024
Mantan Manajer Valentino Rossi tersebut menyebut Varela tidak fair, karena kondisi dua pembalap tidak setara karena cedera yang dialami Bestia.
"Tentu Martin bisa lebih baik, karena Enea tak ada di sana dan sekarang ia sedang mencoba kembali tapi masih belum di kondisi terbaik," sambungnya.
"Enea tidak benar-benar tampil buruk seperti yang dilakukan Martin tahun lalu," sindir pria yang konon punya telinga paling tajam di paddock MotoGP ini.
Pernat pun balik mengkritik Martinator yang tahun lalu tampil sangat buruk meski difavoritkan.
Sedangkan Bastianini malah bisa tampil bagus meski hanya membela tim Gresini, dan dengan menggunakan motor yang lebih usang dari Martin.
"Tahun lalu Martin difavoritkan tapi musimnya berjalan seperti itu, Enea mencetak podium dan kemenangan," sambungnya.
"Musim buruk selalu dapat terjadi dan bukannya aku men-stigma Martin, tapi bagaimana bisa mereka bilang Ducati memilih Enea karena lawannya dari Spanyol? Jika demikian caranya, itu sangat tidak sportfit," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR