GridOto.com - Badan Standardisasi Nasional (BSN) ingin menerapkan program SNI pada kendaraan listrik, serta beberapa komponennya seperti ban, pelek, hingga kaca mobil listrik.
Tujuannya, BSN ingin mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang aman dan nyaman.
Program BSN tersebut, dinilai sejalan dengan target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon 31,89 persen pada 2030 dan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Selain kendaraan listrik, BSN juga memberikan dukungan terhadap NZE melalui pengembangan SNI di bidang Renewable Energy,” ujar Ketua BSN, Kukuh S. Achmad, dalam keterangan resminya, Kamis (13/7/2023).
Ia melanjutkan, pengembangan SNI ini juga untuk menunjukkan bahwa kendaraan listrik beserta perangkat pendukungnya perlu dibuktikan keamanannya.
“Sebagai produk transportasi, anggapan ini wajar. Karena sebagaimana produk lain, penggunaan listrik pada kendaraan juga berisiko," ujarnya.
"Produk-produk seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang menggunakan arus listrik juga perlu dijamin keamanan dan keselamatannya," sambungnya.
Adapun saat ini BSN telah menetapkan 38 SNI terkait kendaraan listrik, 15 SNI untuk infrastruktur pengisian kendaraan listrik, dan 9 SNI yang dirumuskan terkait baterai kendaraan listrik sebagai berikut:
- Seri SNI IEC 62660 bagian 1 s.d 3 untuk persyaratan keselamatan, kinerja dan pengujian “sel baterai” kendaraan listrik.
Baca Juga: Dorong Elektrifikasi Kendaraan di Indonesia, Badan Standarisasi Nasional Gelar Event EVSE 2023
- SNI 8871:2019 untuk persyaratan keselamatan “pak baterai” pada mobil listrik dan SNI 8872:2019 untuk persyaratan keselamatan “pak baterai” pada motor listrik.
- SNI ISO 12405-4:2018 terkait pengujian kinerja “pak baterai” pada mobil listrik.
- SNI 9102:2022 terkait pengujian kinerja “pak baterai” pada motor listrik.
- SNI 8927 dan SNI 8928 yang diterbitkan pada tahun 2020 mengatur terkait persyaratan keselamatan dan spesifikasi baterai yang dapat dilepas dan ditukar.
Kukuh mengatakan, pengembangan SNI pada produk elektrifikasi kendaraan akan terus dikampanyekan oleh BSN.
“Kami sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung jawab dalam pembinaan standardisasi sangat berkepentingan mengkampanyekan kendaraan listrik yang memenuhi standardisasi, untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna,” kata Kukuh.
Salah satu wujud dari kampanye tersebut, yaitu lewat kegiatan EVSE 2023 yang melibatkan stakeholder terkait seperti perusahaan kendaraan listrik, lembaga sertifikasi dan laboratorium penguji, penyedia charging system, dan tentunya pemerintah terkait.
Sebagai informasi, EVSE 2023 diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC), pada Rabu-Jumat (12-14/7/2023).
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR