GridOto.com - Dalam sepekan ini terhitung ada dua kejadian pengemudi meninggal dunia di dalam mobilnya, saat sedang berkendara.
Berdasarkan video yang tersebar di media sosial, salah satu pengemudi ditemukan sudah tidak bernyawa di belakang kemudi Toyota Calya.
"Siang ini pukul 02.15 sekadar menginformasikan saya ada di Simpang Susun Semanggi mendekati Pospol Semanggi Atas. Tadi di lajur dua tepatnya di depan saya mobil nopol tersebut (B 2523 PKT) kemudian memberi sein mengarah ke kiri, tetapi sampai di lajur dua dia terhenti," ujar AKP Eko dari Satgatur Polda Metro Jaya dalam video yang diunggah melalui akun TikTok @mulwanto.eko, Selasa (11/7/2023).
"Kemudian anggota saya mencoba mendekati dan setelah dicek yang bersangkutan ternyata keadaannya sudah meninggal dunia dan kita pinggirkan," sambungnya.
Lalu kejadian pengemudi yang meninggal di mobil, juga terjadi pada sopir taksi online menggunakan Daihatsu Xenia dengan nomor polisi B 1859 CYI.
"GrabCar dari arah tol menuju Pantai Indah Kapuk, langsung berhenti mendadak enggak gerak meninggal di mobil atas nama belum diketahui karena belum dilihat KTP-nya," ujar seseorang yang merekam video tersebut.
Melihat kejadian tersebut, ternyata ada penyakit-penyakit yang memengaruhi kemampuan mengemudi dan berpotensi mematikan.
Baca Juga: Heboh Kasus Pengemudi Meninggal Dalam Mobil, Sudah Dua Kejadian Dalam Seminggu
Berikut ulasannya dirangkum dari beberapa sumber:
1. Serangan Jantung: Serangan jantung dapat terjadi tiba-tiba dan menyebabkan kehilangan kesadaran saat mengemudi. Gejala yang dapat muncul termasuk nyeri dada, sesak napas, mual, dan pusing.
2. Stroke: Stroke dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan tubuh dan berbicara. Jika seseorang mengalami stroke saat mengemudi, dapat menyebabkan hilangnya kendali terhadap mobil dan berisiko kecelakaan.
3. Epilepsi: Epilepsi adalah gangguan neurologis yang menyebabkan kejang. Jika seseorang mengalami kejang saat mengemudi, mereka dapat kehilangan kendali terhadap mobil dan meningkatkan risiko kecelakaan.
4. Sleep Apnea: Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana seseorang mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Ini dapat menyebabkan kelelahan dan mengantuk di siang hari, yang dapat mengurangi kewaspadaan saat mengemudi.
5. Diabetes: Jika diabetes tidak terkontrol dengan baik, dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang serius. Ini dapat memengaruhi konsentrasi dan kesadaran seseorang saat mengemudi.
6. Gangguan penglihatan: Masalah penglihatan seperti katarak, glaukoma, atau rabun jauh yang tidak terkendali dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat dengan jelas dan merespons situasi di jalan dengan cepat.
7. Gangguan Mental: Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar dapat memengaruhi fokus dan kewaspadaan saat mengemudi.
8. Pengaruh Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk obat penenang, antidepresan, atau obat penghilang rasa sakit yang memengaruhi kemampuan kognitif atau kewaspadaan, dapat membahayakan saat mengemudi.
Penting untuk mencatat bahwa kondisi kesehatan yang disebutkan di atas tidak selalu berarti bahwa seseorang tidak boleh mengemudi sama sekali.
Namun, jika memiliki kondisi medis yang serius dan dapat memengaruhi kemampuan mengemudi, sangat penting untuk konsultasi dengan dokter untuk memastikan keselamatan di jalan raya.
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI).
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR