GridOto.com - Belum lama ini meluncur motor baru bergenre cruiser retro di pasar Inggris bernama Sinnis Outlaw 125
Secara tampilan, konsep cruiser kretro sukses ditampilkam Sinnis Outlaw 125 dilhat dari model headlamp dan sein yang serba membulat.
Desain bodi secara keseluruhan produk dari Sinnis Motorcyle yang dirakit di China ini tergolong simpel, namun model seperti ini justru timeless alias awet tidak termakan zaman.
Selain punya unsur retro, kesan gagah khas motor cruiser juga diperlihatkan dengan setang model tegak, posisi jok rendah, serta footstep yang sedikit maju ke depan.
Meski punya tampilan gagah, spesifikainya bikin elus dada karena cuma dibekali mesin silinder tunggal dengan kubikasi 124,8 cc SOHC berpendingin udara.
Melansir dari bennetts.co.uk, mesin tersebut punya tenaga 10,1 dk di 8.500 rpm dengan torsi 9 Nm di 6.500 rpm yang disalurkan ke roda belakang melalui girboks manual 5-percepatan.
Di bagian kaki-kaki, suspensi depan masih mengandalkan teleksopik konvensional, sementara yang belakang pakai model dual shockbreaker bertabung.
Baca Juga: Cruiser Honda Rp 60 Jutaan Ini Bisa Tempuh 517 Km Sekali Full Tank, Tampil Macho Bergaya Retro
Dari segi keselamatan, Sinnis Outlaw 125 tergolong mumpuni karena sudah dibekali rem cakram depan maupun belakang.
Fitur yang diusungnya tergolong biasa saja, lampu depannya masih mengandalkan tipe halogen dan punya panel instrumen kombinasi analog dan digital.
Dibandingkan dengan banyak motor 125 cc yang beredar di Indonesia, harga Sinnis Outlaw 125 tergolong mahal.
Untuk versi 2023, di wbsite othewheel.co.uk, motor ini dibanderol 2.899 Poundsterling atau setara Rp 55,8 jutaan (1 Poundsterling = Rp 19,281.53 per 7 Juli 2023).
Mungkin banyak yang penasaran, kenapa motor ini kubikasi mesinnya cuma 125 cc, tapi harganya tergolong mahal?
Sinnis Outlaw 125 ini masuk dalam kategori motor pemula untuk pasar Inggris dan di kebanyakan negara Eropa lainnya.
Pengendara pemula di sana baru boleh mengendarai motor di jalan raya yang berkubikasi 125 cc.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Bennetts.co.uk |
KOMENTAR