GridOto.com - Harga Toyota Alphard bekas tahun 2003 sampai 2005 pada Juni 2023.
Kalau lagi cari mobil bekas, Toyota Alphard generasi pertama (AH10) ini bisa jadi bahan pertimbangan.
Toyota Alphard generasi pertama ini masuk ke Indonesia pada 2003, sekitar setahun setelah peluncuran di Jepang.
Toyota Alphard model ini masuk ke Indonesia hanya melalui jalur Importir Umum atau IU saja.
Baca Juga: Spesifikasi Toyota Alphard dan Vellfire 2023 yang Meluncur Hari Ini
PT Toyota-Astra Motor (TAM) baru menjual Toyota Alphard secara resmi di Indonesia mulai generasi kedua (AH20) pada tahun 2008.
Menurut catatan kami, waktu dijual pertama kali oleh IU, Toyota Alphard dibanderol oleh IU sekitar Rp 700 jutaan.
Tipe yang dihadirkan hanya dua, yaitu G (Grand) dan V (Victory).
Pilihan mesinnya, yaitu 4-silinder 2.400 cc (2AZ-FE) dan V6 3.000 cc (1MZ-FE).
Baca Juga: Kulik Fitur ADAS Toyota Alphard-Vellfire Terbaru, Bisa Nyetir Sendiri?
Nah, saat ini rata-rata Toyota Alphard generasi pertama oleh pedagang mobil bekas ditawarkan dengan harga Rp 150-190 juta.
Berikut ini daftar harga Toyota Alphard generasi pertama produksi tahun 2003-2005 dari kanal Price List GridOto.com.
Harga Toyota Alphard 2003-2005
- 2.4 G 2003 Rp 160 juta
- 2.4 V 2003 Rp 150 juta
- 3.0 V 2003 Rp 160 juta
- 2.4 G 2004 Rp 170 juta
- 2.4 V 2004 Rp 160 juta
- 3.0 MZG 2004 Rp 170 juta
- 3.0 V 2004 Rp 170 juta
- 2.4 G 2005 Rp 180 juta
- 2.4 V 2005 Rp 170 juta
- 3.0 MZG 2005 Rp 190 juta
- 3.0 V 2005 Rp 180 juta
Baca Juga: Kulik Varian Mobil Baru Toyota Alphard di Jepang, Termahalnya Segini
Oh ya, karena usianya sudah 18-20 tahun, maka Anda perlu melakukan pengecekan detail sebelum membeli Toyota Alphard 2003-2005 ini.
Utamanya pada bagian pintu geser, rack steering, dan sokbreker.
Pastikan pintu bisa membuka dan menutup dengan lancar, enggak tersendat atau bahkan macet.
Kalau rack steering, gejalanya ada bunyi dari arah setir ketika melewati jalan
yang tidak rata.
Demikian artikel Harga Toyota Alphard bekas tahun 2003 sampai 2005 pada Juni 2023 dari GridOto.com.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR