GridOto.com - Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi) belum lama ini merayakan hari jadinya yang kedua di Tangerang, pada Sabtu (24/6/2023) lalu.
Selama dua tahun berkiprah, Koleksi menjadi wadah bagi para pemilik mobil listrik dari berbagai merek, salah satunya menjadi tempat berdiskusi ketika ada masalah teknis pada kendaraan.
Menurut Ketua Umum Koleksi, Arwani Hidayat, namanya suatu produk dalam hal ini kendaraan pasti ada kekurangan, apalagi mobil listrik masih tergolong baru di Indonesia.
"Memang kalau dari masalah atau keluhan dari teman-teman anggota sih pasti ada," ujarnya saat ditemui di Tangerang, Sabtu (24/6/2023).
Namun, karena rata-rata mobil listrik yang dibeli masih dalam masa garansi, masalah tersebut dapat terselesaikan dengan pelayanan yang baik.
"Jadi hampir seluruh masalah yang ditemui itu ditangani secara gratis karena masih dalam masa garansi," tutur Arwani.
"Garansi yang diberikan pabrikan rata-rata mencapai delapan tahun. Sejauh ini kan baru dua tahun jadi masih dalam masa garansi," sambungnya.
Arwani mengungkapkan, masalah terbesar mobil listrik yang pernah ia temui di komunitasnya adalah penggantian baterai karena malfungsi.
"Memang ada problem besar seperti baterai malfungsi pada Hyundai Ioniq 5, dan harus dilakukan penggantian baterai dengan lama inden sekitar satu setengah bulan," jelasnya.
Baca Juga: Genap Berusia Dua Tahun, Komunitas Mobil Elektrik Indonesia Siap Kawal Kebijakan Pemerintah
Selain itu, ada juga disebabkan bukan karena kesalahan sistem, yang mana salah satu anggota mengalami kecelakaan sehingga harus dilakukan penggantian baterai.
"Dari info yang saya dapat harga baterai Ioniq 5 hampir Rp 400 juta, tetapi karena masih dalam masa garansi dan ada asuransi sehingga bisa diklaim secara gratis," pungkas Arwani.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR