GridOto.com - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, menanggapi penurunan performa raksasa Jepang, Honda dan Yamaha, di awal MotoGP 2023.
Gigi Dall'Igna menilai krisis yang dialami Honda dan Yamaha dikarenakan metode yang salah dalam pengembangan motornya.
Honda dan Yamaha salah karena sama-sama terlalu menganut satu rider dalam pengembangan motor MotoGP-nya.
"Strategi mereka salah karena mengikuti satu pembalap saja, dan basis pengembangan motor mereka berdasarkan hasil dan sensasi yang dirasakan lakon dari masing-masing brand," ujar pria Italia tersebut, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
Insinyur Honda bisa dikatakan hanya fokus ke Marc Marquez dan kurang memberikan perhatian ke pembalap lainnya.
Hal yang sama juga dilakukan Yamaha yang terlalu menggantungkan diri kepada Fabio Quartararo.
Metode sebaliknya dipakai Ducati, yang menerima semua masukan dari semua pembalapnya dari tim pabrikan hingga satelit.
Bagi Dall'Igna, kadang pembalap top malah salah dalam memberikan dan bisa melakukan kesalahan fatal.
Kelemahan motor yang sebenarnya nyata adanya, malah menjadi tak terlihat tatkala pembalap top merasa puas dengan motornya untuk sementara.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Pecco Bagnaia Punya Tato Sirkuit Assen MotoGP Belanda
Padahal pembalap-pembalap lainnya jelas-jelas sedang bermasalah, tapi masukan mereka tak begitu menjadi fokus para insinyur.
"Kadang pembalap top, sang juara, bilang sesuatu yang bukan kebenaran," sambung pria 56 tahun tersebut.
"Karena talenta memang menutup masalah motor. Jadi seharusnya untuk mengembangkan proyek dengan bagus, kau harus mendengarkan semua suara, dari seluruh pembalap," tegas Dall'Igna.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR