GridOto.com - Segini harga Daihatsu Feroza saat meluncur di Indonesia tahun 1993.
Anak 90-an pasti kenal sama Daihatsu Feroza yang diperkenalkan di Indonesia pada Juli 1993.
Daihatsu Feroza ini lahir buat main di segmen Jip di Tanah Air yang waktu itu dikuasai sama Suzuki Katana.
Tahu enggak, berapa harga Daihatsu Feroza pada saat resmi dijual di Indonesia 30 tahun yang lalu?
Menurut catatan Tabloid Otomotif, harga jual on the road Daihatsu Feroza di wilayah DKI Jakarta pada Juli 1993 adalah Rp 27,5 juta.
Baca Juga: Satu Unit Daihatsu Feroza Bakal Dilelang KPKNL Yogyakarta, Limitnya Rp 30 Jutaan
Kalau hitung dengan kalkulator inflasi, maka nilai uang itu setara dengan Rp 306,4 juta.
Nah, pada 1993 itu dengan positioning harga segitu Daihatsu Feroza enggak cuma menyenggol Suzuki Katana, tapi juga Toyota Kijang dan Isuzu Panther yang harganya juga di bawah Rp 30 juta.
Daihatsu Feroza dirakit di Indonesia berdampingan dengan Daihatsu Taft.
Yup, kedua mobil ini memiliki bentuk bodi yang sama, tapi mesin yang dipakai berbeda, Feroza minum bensin sedang Taft pakai diesel.
Daihatsu Feroza mengandalkan mesin bensin 4-silinder segaris berkapasitas 1.589 cc SOHC 16 valve dengan kode HD-C.
Baca Juga: Daihatsu Feroza Dilelang KPKNL Denpasar, Nilai Limit Hanya Rp 6 Jutaan!
Mesin ini menghasilkan tenaga 94 dk/5.700 rpm dengan torsi puncak 127 Nm/4.800 rpm.
Dapur pacu ini hanya dikawinkan dengan transmisi manual 5-speed.
Ia mengandalkan sistem suspensi double wishbone dengan stabilizer berupa pegas torsi bar.
Untuk sistem remnya menggunakan cem cakram dengan booster pada roda bagian depan dan tromol di belakang.
Pada saat diluncurkan, konsumen Daihatsu Feroza diberi 2 pilihan model jok belakang, yaitu jok bertipe berhadapan atau yang menghadap ke depan.
Jip generasi pertama yang dijual 1993-1996 ini populer disebut Daihatsu Feroza Standar.
Ini untuk membedakan dengan Feroza Special Edition (1994-1996) dan Feroza G2 (1996-1999).
Demikian artikel "Segini Harga Daihatsu Feroza saat Meluncur di Indonesia Tahun 1993" dari GridOto.com.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR