GridOto.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah meresmikan produksi perdana dari Toyota Yaris Cross, Selasa (13/6/2023).
Menariknya, total produksi yang disediakan oleh TMMIN untuk pasar ekspor lebih besar ketimbang market domestik.
"Rencananya tiap bulan kami supply kira-kira 2.000 unit untuk domestik market, serta 2.700 unit untuk ekspor. Bahkan ekspornya lebih banyak," ucap Direktur Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, Selasa (13/6/2023).
Ia menambahkan, produksi untuk pasar ekspor lebih besar karena Toyota memprediksi Yaris Cross akan banyak diminati oleh negara lain.
Guna merealisasi angka produksi tersebut, TMMIN melibatkan setidaknya 270 perusahaan vendor untuk memproduksi komponen pada Yaris Cross.
Lewat skema tersebut, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) Toyota Yaris Cross Hybrid kini berada di angka 80 persen, lebih tinggi dari Kijang Innova Zenix Hybrid.
"Ada 270 perusahaan (terlibat TKDN) dan lokal kontennya lebih tinggi dari Zenix. Karena mesin diproduksi di sini, IC pack baterai juga kita lokalisasi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, untuk tahun ini TMMIN menargetkan Yaris Cross bisa diekspor sebanyak 22.000 unit.
Adapun tujuan ekspornya adalah negara-negara di kawasan Asia, serta Amerika Latin.
Baca Juga: Peluangnya Bagus, Menteri Perindustrian Minta Toyota Ekspor Yaris Cross ke Australia
"Diharapkan ekspor Yaris Cross akan terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan target 40.000 unit di 2025," jelas Bob.
Untuk market domestik, Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Marketing TAM mengatakan Toyota Yaris ditargetkan laku sekitar 1.800 unit per bulan.
Dari total angka tersebut, komposisi penjualan antara mesin bensin dan hybrid diprediksi akan setara.
"Prediksi kami, penjualan Yaris Cross akan 50:50. Jadi 50 persen adalah varian mesin bensin, serta 50 persen sisanya varian hybrid," tutupnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR