GridOto.com - Setelah mengawali balapan dengan cukup bagus, Marc Marquez harus menerima kenyataan gagal finis pada balapan MotoGP Italia 2023.
Marc Marquez mengalami crash pada lap enam balapan, saat bersaing memperebutkan posisi ketiga melawan Luca Marini.
Juara dunia delapan kali ini tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, karena sebenarnya bisa bertarung untuk podium di Sirkuit Mugello.
"Aku sedang mengontrol diriku selama balapan. Aku memakai ban soft, tapi aku tak menyerang di awal untuk menjaga bannya," kata sang rider, dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Aku tahu posisiku sekitar keenam atau ketujuh, tapi aku sudah lebih baik dari itu," jelasnya.
Kakak Alex Marquez ini pun menyalahkan motor Honda RC213V yang terlalu berbahaya untuk dikendarai.
Dengan kesalahan yang sedikit saja, sudah cukup menempatkan pengendaranya di situasi yang parah.
"Aku mengalami getaran hebat, sudah terjadi sejak lap pertama. Aku terkunci di tikungan 10 dan hampir crash, aku tak paham kenapa. Mirip dengan kejadian Portimao," lanjut rider tim Repsol Honda ini.
"Kemudian ban depanku juga terkunci di tikungan terakhir. Aku melebar, dan itulah kesalahanku. Tapi aku tidak miring lebih dari biasanya, tapi ada area lebih kotor di aspal dan aku terjatuh," jelasnya.
Pada akhir pekan di Sirkuit Mugello kemarin, sudah ada dua pembalap Honda yang mengalami cedera parah karena motor yang berbahaya.
Pertama ada Joan Mir yang mengalami cedera jari kelingking di sesi latihan, hingga akhirnya membuatnya mundur.
Kejadian kedua dialami Alex Rins yang mengalami patah tulang kaki saat crash pada balapan sprint.
"Hari Jumat ada Mir, Sabtu ada Rins, kuharap mereka segera pulih. Terakhir giliranku. Beruntung bagiku, aku tak mengalami cedera," sambungnya.
"Aku terus mencoba mengontrol diriku di sana karena aku tahu crash dengan kecepatan tinggi akan membuatmu cedera, seperti Mir dan Rins," tegasnya.
Marquez pun memberikan tekanan kepada para insinyurnya untuk memperbaiki motor Honda yang terlalu berbahaya ini.
Honda RC213V terlalu sering crash dan pembalapnya bisa habis karena cedera setelah crash.
"Kami terlalu sering crash. Pembalap kami punya mental menang, tapi dengan mental seperti itu tapi tak punya kesempatan, maka kau akan crash lebih sering," tegasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR