GridOto.com - F1 Monako 2023 akan meneruskan sejarah panjang dari balapan paling mewah dan penuh glamor, sejak menjadi bagian dari Formula 1 untuk pertama kalinya pada 1950 silam.
Fernando Alonso (Aston Martin) yang start dari P2, akan berusaha keras mengalahkan Max Verstappen (Red Bull) di F1 Monako 2023 guna mengamankan kemenangan yang ke-33.
Terkenal sulit untuk melakukan overtake di dalamnya, F1 Monako tetap sukses menjadi latar berbagai aksi heroik para pembalap.
Seperti halnya yang akan dicoba oleh pembalap tim Aston Martin, Fenando Alonso, pada gelaran akhir pekan ini.
Layaknya tempat kemenangan satu-satunya Olivier Panis pada F1 Monako 1996 yang dipenuhi banyak insiden, atau pertahanan luar biasa dari Daniel Ricciardo pada F1 Monako 2018 setelah memenangkan balapan dengan mobil yang kehilangan banyak tenaga akibat masalah teknis.
Tidak hanya aksi heroik, sirkuit F1 Monako juga menyimpan banyak kejadian unik sejak pertama kali menyelenggarakan balapan pada 1929 silam, dua di antaranya melibatkan pelabuhan Monako.
Yup, dua pembalap F1 pernah mencicipi dinginnya laut saat sedang memacu mobil mereka melalui sirkuit jalanan F1 Monako yang sempit.
Insiden pertama terjadi 66 tahun silam, atau teparnya dalam balapan F1 yang digelar pada 22 Mei 1955.
Pada F1 Monako 1955, legenda F1 asal Italia yaitu Alberto Ascari sedang memimpin jalannya balap saat mobil Lancia D50 miliknya tercebur ke pelabuhan Monako.
Baca Juga: Kualifikasi F1 Monako 2023 Dramatis, Max Verstappen Rebut Pole Position dari Fernando Alonso
Ia memasuki Nouvelle Chicane, kala itu masih bernama Chicane du Port, dengan kecepatan yang terlalu tinggi dan alih-alih menabrak pembatas, ia memilih untuk menceburkan mobilnya ke laut.
Beruntung, Alberto Ascari berhasil berenang ke permukaan dan hanya menderita patah hidung akibat kecelakaan tersebut.
Kejadian tersebut terulang 10 tahun kemudian di F1 Monako 1965, kali ini melibatkan pembalap Australia yaitu Paul Hawkins.
Paul Hawkins melintir di lap ke-79 dari F1 Monako 1965 setelah menabrak pagar kayu dan menembus tumpukan jerami, yang tidak kuasa mencegah Hawkins tercebur ke laut.
Seperti Alberto Ascari, Hawkins berhasil berenang ke permukaan di mana ia disambut oleh para mekaniknya yang kemudian menjuluki mobil balap Lotus milik Hawkins dengan sebutan “Swimming Kangaroo” (kanguru berenang).
Menariknya, Paul Hawkins tercebur setelah melintir di Chicane du Port yang merupakan tikungan yang sama di mana Ascari menceburkan mobilnya ke laut.
Hingga saat ini, tidak ada lagi pembalap F1 yang tercebur ke laut di pelabuhan Monako selain Ascari dan Hawkins.
Tikungan Chicane du Port yang membuat kedua pembalap tersebut tercebur ke laut pun didesain ulang pada tahun 1986 dan dinamakan Nouvelle Chicane alias “Chicane Baru.”
Nouvelle Chicane memiliki desain yang lebih lambat dibandingkan Chicane du Port, teknologi pagar pembatas pun kini sudah lebih canggih.
Artinya, kejadian ‘mobil masuk laut’ kini nyaris mustahil terjadi di gelaran F1 Monako modern.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR