Sudah Temui Luhut, MG Kasih Sinyal Segera Bangun Pabrik di Indonesia

GridOto.com - MG Motor Indonesia (MMI) kembali menebar sinyal terkait rencana mereka untuk membangun pabrik di Tanah Air, yang diharapkan dapat segera terealisasi dalam waktu dekat.

Keseriusan ini juga dibuktikan MMI lewat pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Maves), Luhut Binsar Pandjaitan, untuk membahas perkembangan bisnisnya di Tanah Air.

“Tunggu tanggal mainnya, itu clue dari saya.  Namun yang pasti hal itu (pembagunan pabrik di Indonesia) akan segera terealisasi,” ujar Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MMI kepada awak media belum lama ini.

“Mungkin kalau teman-teman (media) cermati, bulan lalu saya ketemu pak Luhut (Menko Maves) dan itu salah satu diskusinya adalah mengenai bagaimana percepatan MG di Tanah Air,” imbuhnya.

Lanjut menurut Arief, tren positif yang diraih MG Indonesia dalam beberapa waktu ke belakang juga mendorong semangat pihaknya untuk bergerak cepat dalam merealisasikan rencana tersebut.

Kendati demikian, ia masih enggan berkomentar lebih jauh mengenai waktu pelaksanaan dan besaran investasi yang akan dikucurkan merek asal Inggris ini.

“Sebetulnya kalau bisa ditelaah, karena demand (permintaan) sangat luar biasa (di Indonesia) ada kemungkinan hal itu kami percepat,” papar Arief lagi.

“Saya tidak bicara mengenai waktu pelaksanaannya, tapi segera akan kami sampaikan kembali mengenai pergerakan tersebut,” jelasnya.

Adapun rencana untuk membangun pabrik dan produksi mobil secara lokal, sejatinya sudah digaungkan MG sejak comeback di Indonesia pada 2020 lalu.

Baca Juga: Ribuan Pemesan MG4 EV Masih Belum Tahu Harga, Peminatnya Disebut Terus Bertambah

Hanya saja situasi yang tidak mendukung akibat hantaman pandemi Covid-19,  membuat produsen mobil dengan konsep ‘Brit Dynamic’ tersebut memilih untuk menahan diri.

Tiga tahun meramaikan pasar otomotif Indonesia, saat ini MG telah memiliki empat lini produk yang statusnya masih diimpor secara utuh dari Thailand.

“Saya ulangi lagi, 2020 kami masuk ke Indonesia dengan kondisi pandemi (COVID-19), kemudian 2021 Omricon menghantam kita,” tutur Arief.

“Barulah pada 2022, boleh dibilang MG baru mendapatkan satu ruang napas untuk berkomunikasi secara masif, hingga akhirnya produk kami juga luar biasa diterima secara masif,” pungkasnya.