Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP Prancis 2023

Bos Yamaha Lin Jarvis Gerah, MotoGP Sudah Kena Racun Sepak Bola

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 20 Mei 2023 | 15:25 WIB
Lin Jarvis kesal MotoGP sudah mulai keracunan sepak bola
MotoGP.com
Lin Jarvis kesal MotoGP sudah mulai keracunan sepak bola

GridOto.com - Bos Monster Energy Yamaha, Lin Jarvis, sangat kesal dengan kontroversi yang terjadi di MotoGP akhir-akhir ini.

Lin Jarvis menyoroti hukuman dari Stewards MotoGP kepada pembalap yang dinilainya tidak adil dan terus berubah-ubah standarnya.

Ketidakadilan tersebut yang akhirnya membuat seluruh pembalap terus memprotes apapun yang dihasilkan oleh Stewards, sehingga situasi menjadi terus memanas.

"Kami tentu perlu membahas bagaimana kinerja Stewards," kata Jarvis dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.

"Faktor mendasarnya adalah para pembalap sudah tidak percaya lagi dengan sistem yang ada," tegasnya.

Menurut manajer asal Inggris ini, MotoGP sedikit banyak sudah terkena racun dari kompetisi sepak bola.

Racun yang dimaksud adalah 'diving', alias reaksi palsu berlebihan atau reaksi berpura-pura saat terjadinya suatu insiden demi mencari keuntungan.

"Harus ada jalan yang lebih baik untuk membuat semua lebih adil. Tak semua kasus ditangani dengan cara sama," ungkapnya.

"Kadang ada insiden yang dihukum, ada yang tidak, padahal insiden-insiden itu bobotnya sama. Beberapa penalti berlaku bahkan ketika ada kontak minim," jelasnya.

Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2023 Jika Tak Ada Sprint Race, Pecco Bagnaia Aduh Kasihan Deh

Pada akhirnya, Stewards malah mengambil keputusan ataupun hukuman berdasarkan dari reaksi para pembalap, bukan dari kejadian ataupun insidennya.

Jadi jika pembalap yang dirugikan tidak bereaksi terhadap suatu insiden, maka tidak ada penalti dari Stewards.

Sedangkan jika ada reaksi atau keluhan, maka tak lama kemudian Stewards akan memberikan penalti.

"Rumornya Stewards menilai semua dari reaksi kemarahan pembalap. Padahal seharusnya mereka harus bisa membedakan gestur asli dan gestur pura-pura seperti di sepak bola," sindirnya.

"Di sepak bola pemain depan yang disenggol dengan ringan oleh bek akan jatuh secara dramatis di kotak penalti demi mempengaruhi wasit memberikan penalti. Metode semacam ini tak punya tempat di MotoGP," tegasnya.

Editor : Dida Argadea
Sumber : Corsedimoto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Berteduh di Bawah Flyover Adalah Musibah, Pemotor Bisa Kena Denda Seperempat Juta

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa