Gridoto.com. Berkendara Holiday Fun Drive(HFD) 2023 naik Hyundai Staria banyak yang bertanya soal efisiensi BBM diesel.
Saya coba menakarnya apalagi tema HFD kali ini adalah Battle of Fuel Efficiency. Walaupun mungkin pemilik si MPV gambot seharga Rp 1,040 miliar ini tidak terlalu sensitif soal BBM dieselnya.
Kenapa pakai kata efisiensi bukan irit? Kalau efisiensi lebih luas, selain menghitung soal konsumsi BBM, juga dibandingkan dengan dimensi, bobot dan cara berkendara.
Staria ini berdimensi PxLxT yakni 5,253 x 1,997 x1,990 mm. Bobot kotor 3,1 ton. Kalo mau dibandingkan dengan LMPV seperti Stargazer yang hanya 1,2 ton.
Kita lihat spesifikasi mesin Staria. Berkapasitas 2.200 cc, memiliki sistem CRDi (Common Rail Direct Injection) dan eVGT (electronic Variable Geometry Turbocharger), seperti mesin diesel Hyundai modern lainnya.
Daya mesin 2.2 liter Staria menghasilkan 177 dk/3.800 rpm dan torsi 430 Nm/1.500-2.500 rpm. Sebagai perbandingan diesel Toyota 2GD-FTV 2.400 cc menghasilkan 149,6 dk/ torsi 400 Nm. Sementara Mitsubishi 4N15 2.400 cc punya daya 181 dk/torsi 430 Nm
Teknologi CRDi Staria membutuhkan high pressure fuel system untuk pengkabutan BBM diesel via injecktor. Kabut atau mistnya sangat halus. Untuk itu paling cocok pakai Dexlite atau Pertamina DEX dengan Setana Indeks CN51-53.
Sebaiknya bisa memanfaatkan torsi besar yakni dengan berkendara di putaran mesin 1.500-2.500 rpm saja. Selanjutnya manfaatkan daya dorong apalagi transmisi 8-speed mendukung.
Saya mencatat efisiensi BBM 11,7 km/liter dengan aneka macam lalulintas sepanjang Jakarta dan kemacetan Subang, Jawa-Barat.
Sementara data test drive Gridoto.com, rute dalam kota Staria mencetak 11,8 km/liter. Lalu rute tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, Staria meraih angka 17,5 km/liter.
Editor | : | Billy |
KOMENTAR