GridOto.com - Rasanya sulit untuk memungkiri, bahwa tiga tahun terakhir bukanlah periode yang baik untuk Marc Marquez di ajang MotoGP.
Marc Marquez terasa semakin sering mengalami insiden di MotoGP sejak musim 2020 hingga 2023, baik itu kecelakaan yang melibatkan pembalap lain maupun tunggal atau jatuh sendirian.
MotoGP Portugal 2023 merupakan yang paling terkini, dengan pembalap bernomor #93 ini 'menyundul' Miguel Oliveira dan harus kembali absen akibat cedera patah tulang metacarpal dalam insiden tersebut.
Wayne Rainey, Juara Dunia tiga kali dari pendahulu MotoGP yaitu GP500, menjadi salah satu pihak yang mengkhawatirkan keadaan Marc Marquez setelah rentetan insiden ini.
"Dia memang sering jatuh selama kariernya, tapi Marc juga selalu bisa langsung bangkit," ungkap Wayne Rainey dikutip dari MotoGP.com, Jumat (21/4/2023).
"Tapi beberapa musim terakhir benar-benar membuatnya kewalahan, kalau anda membalap cukup lama, hal ini memang tidak bisa dipungkiri," imbuhnya.
Salah satu hal yang menurut Rainey bisa membantu kesulitan Marc adalah motor yang lebih mudah dikendarai, sesuatu yang menurutnya tidak bisa ditemukan pada Honda RC213V tahun ini.
Oleh karena itu, ia pun menyiratkan bahwa pindah pabrikan menjadi salah satu solusi yang bisa diambil Marc untuk mendapatkan hal tersebut.
"Kadang anda hanya bisa menunggu motornya menjadi lebih baik, tapi kadang, anda membutuhkan suasana baru di tim lain dan saya yakin hal tersebut sudah terbesit di benaknya," ujar Rainey.
Baca Juga: Cedera Marc Marquez Dicurigai Agak Parah, Bisa Absen Balapan MotoGP Sampai Empat Bulan
"Apalagi melihat apa yang bisa dilakukan adiknya (Alex Marquez) di atas motor lain, dalam kasus ini sebuah Ducati, pikiran tersebut pasti jadi lebih sering muncul," imbuhnya.
Selain sifat Marc Marquez yang terkenal agresif saat balapan, salah satu faktor yang ditengarai menyebabkan catatan kurang baik tersebut adalah motor yang ia kendarai.
Memang, tidak sedikit pihak yang menilai bahwa performa motor Honda kini sudah terlalu jauh tertinggal dibandingkan para rivalnya, terutama para pabrikan Eropa seperti Ducati dan Aprilia.
Ditambah karakter motor yang 'liar,' Marc pun harus bekerja terlalu keras untuk meraih hasil yang baik hingga kemudian menyebabkannya lebih sering celaka.
"Saat saya melihat para pembalap Honda lain mengendarai motor tersebut, saya melihat masih banyak hal yang harus mereka perbaiki (dari Honda RC213V)," ujar Rainey.
"Marc tidak perlu membuktikan apa-apa lagi, tapi saya pikir ia mengerti apa yang akan terjadi kalau keadaannya terus seperti ini," tutup pria yang kehilangan fungsi kakinya akibat kecelakaan di GP500 Italia 1993 itu.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR