GridOto.com - Dalam satu tahun terakhir, Marc Marquez selalu dikaitkan untuk meninggalkan Honda demi pabrikan lain di MotoGP.
Alasannya sederhana, Marc Marquez masih punya ambisi untuk menang kejuaraan MotoGP namun Honda belum bisa memberikan motor yang kompetitif untuknya sejauh ini.
Tapi pertanyaannya sekarang, adakah pabrikan selain Honda yang berminat menampung Marc Marquez?
Jika pertanyaan ini dilontarkan lima tahun lalu, jawabannya pastinya iya bahkan mungkin semua pabrikan kecuali Yamaha yang tak pernah menunjukkan minat merekrut pembalap andalan rival Jepangnya.
Pada sekitar tahun 2018 lalu baik dari Ducati, Aprilia ataupun KTM sekalipun mau menerima pembalap bernomor 93 tersebut.
Kala itu Ducati dan KTM juga tak masalah, jika harus merogoh kocek dalam untuk mendapatkan pemilik delapan gelar dunia tersebut.
Sedangkan sekarang, mereka-mereka sudah tak berminat menampung kakak Alex Marquez tersebut dengan berbagai alasan.
Aprilia tak berminat karena sudah punya kontrak dengan para ridernya, dan Marquez dengan gajinya yang besar tentu akan membuat anggaran membengkak.
"Merekrut Marc Marquez bukan gayaku. Kami punya kontrak dengan empat rider sampai 2024 dan kami percaya diri dengan mereka. Aku juga memperhitungkan budget," kata bos Aprilia, Massimo Rivola, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Baca Juga: Honda Main Rahasia-rahasiaan, Stefan Bradl Belum Pernah Lihat Sasis Kalex Buat RC213V
Sedangkan KTM juga menampik soal isu Red Bull akan membawa sang rider ke pabrikan Austria tersebut.
"Jika menang, itu karena ridernya. Dan jika kalah, maka yang disalahkan adalah motorku," kata Stefan Pierer, CEO KTM dan Gasgas.
Ducati juga demikian, mereka sudah investasi sangat besar saat menyatukan Jorge Lorenzo dengan Andrea Dovizisioso pada beberapa tahun silam.
Hasilnya nol besar dan mereka malah baru bangkit ketika investasinya dipakai maksimal di pengembangan motor dan bantuan ke tim satelit.
Dan yang dilakukan Ducati juga menular ke para rivalnya, di mana fokus MotoGP saat ini lebih ke membuat motor yang lebih baik daripara merekrut seorang juara dunia.
"Aku tak melihat ada tempat buat Marc di Yamaha," kata Lin Jarvis, Managing Director Yamaha MotoGP.
Salah satu tim prinsipal yang tak disebutkan namanya, menilai mustahil bagi Marc meninggalkan Honda demi brand lain.
Jika pergi dari Honda, itu artinya dia sudah tak balapan lagi di MotoGP.
"Jika kau lihat posisi Ducati, Yamaha, Aprilia dan lainnya, tim pabrikan tersebut tak punya sesuatu untuk dipertaruhkan dan sesuatu yang harus didapatkan. Karena Marc sudah menjadi juara delapan kali," ujar sang Tim Prinsipal.
"Jika dia gabung brand lain, dia membuat kacau rider lain di sana. Membuat dinamika kacau, bahkan KTM pun tak bisa melakukannya," jelasnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR