GridOto.com - Punya postur bersahabat bagi mayoritas orang Indonesia, begini rasa berkendara motor trail Kawasaki KLX150 S.
Salah satu alasannya sekaligus yang jadi keunggulan KLX150 S sebagai motor trail adalah joknya yang tak terlalu tinggi.
Sehingga buat yang punya tinggi badan sekitar 165 cm, kedua kaki turun masih bisa menapak tanah dengan baik ketika harus berhenti.
Hasilnya tentu saja enggak bikin repot ketika motor diajak lewat ke lintasan sulit, sebab kaki masih mudah menapak.
Sebagai informasi, tinggi joknya hanya 830 mm alias tergolong pendek buat ukuran motor off-road.
Memang kelihatan tinggi kalau dibandingkan motor on-road, tapi lebih pendek dari saudaranya KLX150 SE yang mencapai 865 mm.
Khas motor trail, tentu ketika jok diduduki maka suspensi motor akan langsung amblas, sehingga jok jadi terasa pendek.
Ditambah dengan dimensi jok yang ramping, hasilnya bikin paha enggak perlu mengangkang saat posisi kaki turun.
Meski sebagai motor trail jadi tergolong pendek, jarak terendah ke tanah KLX150 S masih cukup tinggi yaitu 265 mm.
Baca Juga: Selain Roda, Ini Bedanya Kawasaki KLX150 Trail dan KLX150 SM Supermoto
Sehingga tetap enggak mudah menggasruk permukaan jalan ketika motor diajak blusukan.
Selain punya postur bersahabat, karakter suspensi KLX150 S juga terasa menyenangkan ketika dikendarai.
Walaupun masih pakai suspensi teleskopik di bagian depan seperti versi awal yang keluar di 2009, redamannya bikin nyaman saat berkendara.
Karakternya tergolong sangat empuk, untuk suspensi teleskopik dengan diameter 33 mm dan jarak main 175 mm.
Bahkan paling empuk di antara keluarga KLX 150 terbaru yang memakai suspensi upside down.
Begitu juga dengan suspensi monosok di belakang dengan uni-track dengan jarak main mencapai 192 mm yang diusung.
Berbagai macam rintangan saat berkendara seperti jalanan rusak, speed bump hingga tentunya dipakai off-road bisa meredam guncangan dengan baik.
Rasanya pantas buat diandalkan sebagai motor di area pedalaman atau daerah yang jalanannya belum mulus.
Nah kalau dipakai di area perkotaan dengan jalanan mulus, khas suspensi empuk maka jadi terasa mengayun.
Baca Juga: Harga Naik Tipis, Intip Perbedaan Kawasaki D-Tracker 150 dan KLX150 SM
Apalagi ditambah dengan penggunan ban dengan profil kasar yang memang peruntukannya buat dipakai off-road.
Kelebihan lain dari KLX150 S adalah bobotnya yang hanya 115 kg alias setara bebek 110 cc, bikin motor terasa enteng dikendalikan.
Mengkoreksi arah setang kemudi secara mendadak bisa dilakukan dengan mudah, begitu juga saat dipakai rem mendadak.
Dengan spesifikasi mesin dan ban standar pabrik, menaklukkan lintasan off-road juga jadi mudah berkat bobot ringan tersebut.
Sebagai motor paling ringan dikelasnya, proses evakuasi motor dan pengendara juga relatif mudah misal saat apes terperosok atau jatuh di kubangan.
Untuk perbandingan, KLX150 SE bobotnya sedikit lebih berat yaitu 119 kg, lalu Honda CRF150L 122 kg dan paling berat Yamaha WR155R 134 kg.
Posisi berkendaranya tentu khas motor trail, setang terasa dekat diraih dengan posisi pijakan kaki agak ketengah dan jauh dari jok.
Berkat joknya yang rampih dan memanjang, jelas mudah buat bergeser maju mundur mengikuti jenis medan yang dilewati.
Catatannya, ketika dipakai perjalanan lebih dari 1 jam maka bokong bakal terasa pedas karena memang busanya tidak begitu tebal.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR