Rasanya pantas buat diandalkan sebagai motor di area pedalaman atau daerah yang jalanannya belum mulus.
Nah kalau dipakai di area perkotaan dengan jalanan mulus, khas suspensi empuk maka jadi terasa mengayun.
Baca Juga: Harga Naik Tipis, Intip Perbedaan Kawasaki D-Tracker 150 dan KLX150 SM
Apalagi ditambah dengan penggunan ban dengan profil kasar yang memang peruntukannya buat dipakai off-road.
Kelebihan lain dari KLX150 S adalah bobotnya yang hanya 115 kg alias setara bebek 110 cc, bikin motor terasa enteng dikendalikan.
Mengkoreksi arah setang kemudi secara mendadak bisa dilakukan dengan mudah, begitu juga saat dipakai rem mendadak.
Dengan spesifikasi mesin dan ban standar pabrik, menaklukkan lintasan off-road juga jadi mudah berkat bobot ringan tersebut.
Sebagai motor paling ringan dikelasnya, proses evakuasi motor dan pengendara juga relatif mudah misal saat apes terperosok atau jatuh di kubangan.
Untuk perbandingan, KLX150 SE bobotnya sedikit lebih berat yaitu 119 kg, lalu Honda CRF150L 122 kg dan paling berat Yamaha WR155R 134 kg.
Posisi berkendaranya tentu khas motor trail, setang terasa dekat diraih dengan posisi pijakan kaki agak ketengah dan jauh dari jok.
Berkat joknya yang rampih dan memanjang, jelas mudah buat bergeser maju mundur mengikuti jenis medan yang dilewati.
Catatannya, ketika dipakai perjalanan lebih dari 1 jam maka bokong bakal terasa pedas karena memang busanya tidak begitu tebal.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR