GridOto.com - Juara bertahan, Pecco Bagnaia, harus meratapi kenyataan pahit gagal mendulang poin pada balapan utama MotoGP Argentina 2023.
Pecco Bagnaia kehilangan posisi pimpinan kejuaraan yang jatuh ke tangan Marco Bezzecchi, setelah crash saat memegang posisi dua pada balapan MotoGP Argentina 2023.
Jatuhnya Pecco Bagnaia ini seolah mengulang memori lama di MotoGP 2022 lalu, di mana murid Valentino Rossi ini sangat sering crash ketika berada di depan.
Untungnya di musim lalu, motor Ducati semakin membaik dan masalah seringnya crash tersebut bisa diatasi oleh sang rider yang akhirnya meraih gelar juara.
Setelah jatuh, Bagnaia dilanda rasa bingung besar karena tak merasakan masalah apapun sebelum kejadian.
"Aku jatuh, jatuh. Aku sangat kesal. Ada beberapa crash yang tak bisa kupahami," ungkap rider bernomor 1 tersebut dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Kadang kau jatuh dan kau tak tahu kenapa kau bisa jatuh," jelasnya.
Rider tim Ducati Lenovo tersebut lantas langsung mempelajari data telemetri motor untuk menyelidiki alasan crash yang dialaminya.
Namun hal ini masih saja sulit karena rider Italia ini merasa tak ada yang salah dari aksinya selama lap-lap sebelum terjadinya crash.
Baca Juga: Raih Pole dan Podium di MotoGP Argentina 2023, Alex Marquez Malah Menyesal
"Ini adalah crash tersulit untuk dipahami dan jadinya sangat sulit untuk belajar darinya. Aku melakukan 16 lap sama persis, tapi lap 17 aku jatuh," lanjutnya.
"Crash yang tidak normal. Karena normalnya jika roda depan selip karena kau mengerem terlalu keras atau melepas rem terlalu cepat. Tapi kali ini aku jatuh begitu aku berakselerasi. Sulit dipahami, tapi bagaimana lagi," tegas Pecco.
Meski begitu, rider 26 tahun ini menyadari tak ada yang patut disalahkan kecuali dirinya sendiri.
Hampir tak ada yang salah dari motornya, jadi meski tak mengetahui penyebabnya secara teknis, maka pembalap lah yang patut disalahkan.
"Aku yang salah. Kupikir aku berkendara dengan lebih baik tahun ini, lebih teliti dan jarang ada kesalahan, melakukannya lebih baik. Tapi baru dua balapan aku sudah crash, jadi aku sangat marah," ungkapnya.
"Aku merasa bagus, aku tak memaksakan diri. Aku tak melakukan sesuatu yang gila dan apalagi aku kedua kan. Aku sudah tahu Marco tak bisa dikejar di depan, jadi aku hanya mempertahankan posisiku dengan Alex Marquez, aku juga terus mengecek ban belakangku," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR