GridOto.com - Kursus mengemudi mobil sudah banyak beredar di berbagai wilayah Indonesia.
Meski begitu, masih sering juga ditemui masyarakat yang memilih belajar mengemudikan mobil bersama orang terdekat seperti kerabat atau orang tua.
Walaupun belajar bersama kerabat dianggap lebih nyaman karena sudah sering berkomunikasi, kenyataannya ada yang hasilnya tidak memuaskan.
Alasannya, para pengemudi pemula merasa tidak nyaman dan materi yang disampaikan terkesan sulit dipahami.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan hal tersebut karena adanya semacam kekhawatiran berlebih dan pendekatan psikologis yang tidak dimiliki oleh pengajar.
Karena pada umumnya, pengajar tidak memberikan materi teori dan praktik yang sesuai dengan beban psikologis dan kemampuan adaptasi dari pengemudi pemula.
"Itu istilahnya 'over delivery', materi yang diajarkan terkesan sulit dipahami pemula. Padahal, pengajar harus menyampaikan, dengan memahami kondisi psikologis si pemula itu. Jangan ikut terbawa emosi, yang membuat depresi," kata Jusri, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (1/4/2023).
Jusri menambahkan, apabila mau mengajari mengemudikan mobil, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami kondisi psikologis pengemudi pemula.
Pengajar juga sebaiknya menempatkan dirinya seperti instruktur mengemudi profesional yang memberikan instruksi seperlunya dan tidak terlalu berlebihan saat memberikan materi.
"Kemudian, materi mengemudi harus benar-benar dibuat mudah dipahami. Paling penting adalah membuat pengemudi pemula nyaman selama belajar," kata Jusri.
Cara membuat pengemudi pemula nyaman adalah dengan menghindari berkomentar buruk, marah dan mengkritik pemula yang sedang belajar.
"Alangkah baiknya menilai progres yang dilalui secara positif dan ceria," pungkas Jusri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemula Jangan Belajar Mengemudi Didampingi Kerabat atau Orangtua
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR