Begini Komentar Wuling Terkait Skema Subsidi Mobil Listrik yang Sempat Berubah dari Wacana Awal

GridOto.com - Pemerintah telah mengumumkan pemberian insentif PPN sebesar 10 persen, untuk mobil listrik dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 40 persen.

Namun, pemberian insentif PPN sebesar 10 persen ini sedikit berbeda dari wacana awal yang sebelumnya digaungkan oleh pemerintah.

Dikatakan berbeda, sebab sebelumnya Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pembelian mobil listrik akan mendapatkan subsidi berupa potongan harga sebesar Rp 80 juta.

Lantas, apa komentar Wuling Motors terkait perubahan sistem subsidi tersebut?

Menurut Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors, pada prinsipnya pabrikan berlogo lima berlian tersebut mendukung apapun kebijakan pemerintah.

Ia mengatakan, subsidi sebesar 10 persen juga memiliki nilai tersendiri yang bisa menarik minat konsumen.

Selain itu, di luar subsidi total cost of ownership atau TCO dari mobil listrik juga sudah relatif lebih murah ketimbang kendaraan konvensional.

Oleh sebab itu bagaimanapun bentuk subsidinya Wuling menilai akan tetap meguntungkan konsumen.

"Saat ini cost ownership Air Ev pun sebenarnya sudah bagus, sudah cukup menarik buat konsumen. Kalau seandainya ditambah dengan insentif PPN 10 persen, yang jelas itu membantu," ujar Dian dalam acara Media Iftar Gathering, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Ada Subsidi untuk Motor Listrik, Gesits Targetkan Bisa Produksi 20 Ribu Motor Listrik per Tahun

Meski begitu, Dian mengatakan belum bisa memprediksi berapa kenaikan penjualan Air Ev jika nanti harganya berkurang karena mendapat subsidi.

"Kalau untuk menaikkan minat pasti ada, tapi untuk menaikkan penjualan berapa persen itu harus dilihat lagi nanti," imbuhnya.

Adapun hingga saat ini Wuling belum mengumumkan harga baru Air Ev setelah mendapatkan subsidi.

Kabar terakhir, Wuling sudah memiliki skema harga baru, tapi masih menunggu detail dari pemerintah.

"Kami sudah hitung-hitung sih. Ada beberapa skenario kalau (pengurangan PPN) dari 11 persen ke 1 persen kira-kira berapa," ujar Dian.

"Tapi memang dari kami juga mau menunggu lebih detail lagi sebenarnya regulasinya seperti apa," lanjutnya.