GridOto.com - Kasus oli palsu bukan barang baru di Indonesia.
Pada Februari 1994, Tabloid Otomotif pernah menuliskan laporan utama mengenai kasus oli palsu di Indonesia yang dilakukan pelaku kelas kakap sampai home industry.
Sampai saat ini kasus pemalsuan oli mesin mobil atau motor masih terjadi di Indonesia.
Contoh terbaru adalah kasus terbongkarnya pabrik oli palsu di Kabupaten Demak dan Kota Semarang oleh Polda Jawa Tengah pada Oktober 2022.
Pihak produsen pun telah menyadari mengenai kasus oli palsu ini.
Baca Juga: Oli Palsu Selalu Ramai, Bisa Apa Aspelindo?
"Untuk kasus oli palsu ini yang kita bisa lakukan hanya dengan mengedukasi. Melalui website atau flyer yang kami sebar," jelas Sigit Pranowo, Ketua Asosiasi Pelumas Indonesia kepada GridOto.com di Jakarta (30/3/2023).
Hal ini yang membuat GridOto.com tergerak membuat investigasi sederhana mengenai oli palsu ini.
Caranya dengan membeli satu merek oli mesin mobil di toko online dan toko konvensional (bengkel atau toko onderdil) di wilayah Jabodetabek.
Lalu oli yang kami beli akan dibawa ke produsen atau pembuatnya untuk dicek apakah ini oli asli atau ada indikasi oli palsu.
Pengecekan yang dilakukan pada tampilan fisik atau kemasan oli tersebut.
Baca Juga: Pakai Oli Lebih Kental Buat Mesin Turbo, Ternyata Punya Dampak Buruk
Untuk oli mesin mobil yang dibeli adalah Pertamina Fastron Techno 10W-40 kemasan 1 liter.
Oli mesin mobil ini dipilih karena merupakan salah satu produk oli mesin populer di pasar dan memiliki peredaran yang luas.
Proses pembelian oli mesin ini dilakukan tim GridOto.com pada tanggal 23-24 Maret 2023.
Kami pertama kali membeli oli Fastron Techno 10W-40 1 liter di SPBU Pertamina COCO di Jakarta (sampel A).
Setelah itu kami membeli oli mesin yang sama di sejumlah toko dan bengkel secara acak (sampel B sampai E).
Baca Juga: Oli Baru Tapi Mesin Mobil Bunyi Kasar di Awal, Salah Pilih Oli Mesin?
Toko Konvensional:
- Sampel A Rp 79.500 dari SPBU Pertamina COCO, Jakarta.
- Sampel B Rp 75.000 dari Bengkel D, Ciledug, Tangerang.
- Sampel C Rp 82.000 dari Bengkel S, Gunung Putri, Bogor.
- Sampel D Rp 80.000 dari Bengkel T, Cisalak, Depok.
- Sampel E Rp 85.000 dari Bengkel SM, Tambun, Kabupaten Bekasi.
Kami juga membeli oli serupa dari 5 toko online di satu marketplace yang sama dan dikirim secara same day (satu hari sampai).
Oli Fastron Techno 10W-40 1 liter yang dibeli ini memiliki harga berbeda-beda, dari Rp 45 ribu sampai Rp 95 ribu.
Toko Online:
- Sampel F Rp 76.000 dari Toko SR, Jakarta.
- Sampel G Rp 95.000 dari Toko LM, Jakarta.
- Sampel H Rp 60.000 dari Toko JMB, Jakarta.
- Sampel I Rp 54.000 dari Toko SL, Jakarta.
- Sampel J Rp 45.000 dari Toko OA, Jakarta.
Setelah itu kami membawa oli-oli ini ke Lubricants Technology Center milik PT Pertamina Lubricants yang berada di Jakarta Utara (28/3/2023).
Baca Juga: Pakai Oli Lebih Kental, Tarikan Mesin Mobil Jadi Lebih Berat?
Di sana kami diterima oleh Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants.
"Untuk identifikasi keaslian produk PT Pertamina Lubricants bisa dilihat dari sejumlah ciri-ciri," ujar Brahma sambil tersenyum.
Ciri yang paling gampang adalah dengan melihat 8 digit nomor di bagian tutup botol dan bodi botol oli.
Kode 8 digit nomor di tutup botol dan bodi botol posisinya harus lurus, tegak, dan sejajar.
"Bisa sama persis seperti ini karena proses pembuatan kode tersebut menggunakan laser yang dilakukan di pabrik," lanjut alumni Universitas Gadjah Mada ini.
Baca Juga: Cegah Oli Mesin Rembes, Komponen Ini Wajib Baru Setelah Ganti Oli
Setelah diamati bersama oleh Brahma dan GridOto.com, pada sampel B di bagian tutup botolnya tidak ditemukan kode 8 digit tersebut.
Pada sampel B kode 8 digit tersebut hanya ditemukan di bodi botol oli saja.
"Sehingga diduga kuat sampel B ini merupakan oli palsu," kata pria yang sudah bekerja di PT PL selama 12 tahun ini.
Sementara itu pada sampel J kode 8 digit yang ada di tutup botol posisinya miring ke bawah.
"Kalau melihat dari posisi kode tersebut ada indikasi oli palsu," ungkap lulusan Teknik Mesin ini.
Baca Juga: Infus Ruang Bakar Mesin Mobil, Komponen Ini Juga Harus Ikut Ganti
Delapan sampel lainnya memiliki kode 8 digit nomor di tutup botol dan bodi botol yang posisinya lurus, tegak, dan sejajar.
"Ciri kedua dari nomor QR Code terdiri dari 9 karakter (huruf dan angka). Setiap botol pasti memiliki nomor QR Code yang berbeda bila ada nomor QR Code yang sama di dua botol, berarti palsu," terang Brahma.
Semua sampel oli mesin Fastron Techno 10W-40 1 liter memiliki QR Code di kemasan.
Bila QR Code di-scan menggunakan kamera handphone akan menampilkan tautan ke situs lubes.id.
"Nanti akan muncul nama produk oli tersebut, kalau di sini akan muncul Fastron Techno 10W-40 1 liter," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Batas Maksimal Oli Mesin Setelah Dituang Hanya 1 Tahun, Ini Alasannya
Ketika dicoba ada 9 sampel yang QR Code-nya sukses menunjukan data produk oli tersebut.
Hanya pada sampel B yang ketika QR Code-nya di-scan tidak muncul data nama produknya.
Hal ini memperkuat dugaan atau indikasi bahwa sampel B merupakan oli palsu.
"Ciri lainnya adalah ada tulisan 'Original' yang halus, dibaca dengan kemiringan 45 derajat," lanjut Brahma.
Hologram "Original" ini ada di bagian "kaki" logo PT Pertamina yang ada di tutup botol.
Walau agak sulit untuk menemukannya, di semua sampel kami muncul hologram "Original" tersebut.
Baca Juga: Ternyata Ini Tiga Penyebab Utama Mesin Diesel Banyak Muncul Sludge
Identifikasi terakhir adalah dengan melihat tampilan Triple Layer di botol.
"Saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan warna bagian luar," ungkap pria berkacamata ini.
Namun, proses ini tidak kami lakukan dengan pertimbangan bahwa pengecekan keaslian yang bisa dilakukan konsumen saat mau beli oli mesin hanya bisa melalui pemeriksaan bagian luar kemasan saja.
Kalau mesti buka tutup botol dulu, maka konsumen mesti membeli dulu oli tersebut.
Demikian artikel "Investigasi SPBU sampai Toko Online, Cek Keaslian Oli Fastron " dari GridOto.com.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR