GridOto.com - Transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission merupakan salah satu jenis transmisi otomatis yang perpindahan giginya menggunakan sepasang puli yang dihubungkan sabuk baja.
Transmisi CVT ini semakin populer dalam industri otomotif Indonesia.
Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya mobil yang menerapkan transmisi CVT
Lihat saja sebagian besar mobil generasi terbaru yang meluncur di Tanah Air selama 2-3 tahun terakhir.
Sebagian besar sudah menerapkan teknologi transmisi CVT ini.
Baca Juga: Biaya Servis Toyota Agya 1.2 CVT sampai 100.000 km di Bengkel Resmi
Sebagian contohnya adalah Daihatsu Ayla, Toyota Avanza, Honda WR-V, Mitsubishi Xpander, dan Toyota Kijang Innova Zenix.
Transmisi CVT yang memungkinkan mobil beroperasi di putaran mesin optimal, akselerasi lebih halus, dan lebih hemat bahan bakar merupakan salah satu daya tariknya.
Apalagi dengan mobilitas yang semakin padat di perkotaan, CVT dapat memberikan pengalaman mengemudi yang lebih nyaman dan efisien dalam mengolah bahan bakar.
Namun, di balik itu semua, masih ada sejumlah anggapan negatif terkait aplikasi transmisi CVT.
Ketakutan enggak kuat nanjak, soal daya tahan, dan biaya perbaikan mahal merupakan sejumlah isu yang menghantui mobil dengan transmisi CVT.
Baca Juga: Toyota Agya GR Sport Pakai D-CVT, Ini Beda dengan Matik Honda Brio RS
Padahal seringkali anggapan negatif ini muncul akibat kesalahan pemakaian atau penggunaan transmisi CVT.
Misalnya pengetahuan mengenai pentingnya penggantian oli transmisi secara berkala, penggunaan oli khusus CVT, sampai cara memakai transmisi CVT yang benar.
Edukasi soal ini bisa bermanfaat mengikis berbagai anggapan negatif tersebut.
Sebaiknya, pengetahuan soal penggunaan dan perawatan transmisi CVT yang benar sudah diberikan sejak mobil diterima oleh konsumen.
Sehingga risiko kerusakan transmisi CVT akibat kesalahan pemakaian bisa direduksi seminimal mungkin.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR