GridOto.com - Daihatsu Taft keluaran tahun 1990 ini awalnya tunggangan Ayah dari Amadeus Vincent Lee di Papua.
Disana Taft ini dipakai untuk mobil harian dan dipakai karyawan sang ayah.
Sebenarnya Taft ini sudah purna tugas dan jarang digunakan lagi untuk aktifitas.
Sampai akhirnya Vincent yang baru masuk SMA mendadak naksir Daihatsu taft milik ayahnya itu.
Baca Juga: Daihatsu Taft Hunter Dibangun Off-road, Ubah Wheelbase dan Ganti Atap
“Mobil langsung gua minta balikin ke Bandung deh. Langsung restorasi karena bodinya babak belur,” jelas Vincent mengenang masa sekolahnya.
Proses restorasi Daihatsu Taft ini memang butuh proses yang tidak sebentar, mengingat bodinya babak belur.
Dan wajar saja, saat mobilnya kelar langsung jadi tunggangan harian Vincent buat ke sekolah.
Selain dipakai ke sekolah, kalau akhir pekan dijadikan andalan buat main off-road di Cikole, Lembang.
Bukan hanya bagian bodi saja yang di restorasi, sektor mesin dan kaki-kaki pun diubah.
Beberapa ubahan dan modifikasi ini menjadikan Daihatsu Taft ini jadi lebih oke saat diajak Vincent main off-road.
Untuk mewujudkan tunggangan yang lebih oke, Vincent pun mempercayakan di bengkel FAD Works di Cimahi, Jawa Barat.
Baca Juga: Warna Boleh Candy, Tapi Spesifikasi Daihatsu Taft Kebo Ini Oke Punya
Gardan asli Daihatsu Taft sempat rontok, karena Taft ini sudah memakai ban tapak ekstrem dan ukuran 32".
Tidak mau bermasalah lagi di trek offroad, Vincent pun memutuskan ganti gardan yang lebih kuat.
Akhirnya diganti gardan milik Toyota Land Cruiser 70 lengkap dengan factory locker.
Dengan begini, Taft jadi lebih kuat, dan lebih handal karena sudah dilengkapi locker differential.
Per daun bawaan Daihatsu Taft pun diganti dengan produk aftermarket keluaran Old Man Emu.
Suspensi ini membantu kenyamanan Taft saat di medan offroad karena bantingan yang lebih lembut.
Begitu juga dengan mesinnya, mesin asli Taft diganti dengan DL62 Turbo milik Daihatsu Rugger.
Sekarang tenaga Taft jadi lebih besar ketimbang sebelumnya, apalagi mesin Rugger ini sudah ditunning ulang.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR