GridOto.com - Baterai mobil listrik menggunakan jenis yang sama dengan smartphone yaitu Lithium ion.
Baterai mobil listrik menggunakan lithium ion karena daya penyimpanannya paling besar dengan dimensi kompak.
Namun kekurangan baterai lithium ion ini adalah akan mengalami penurunan performa seiring umur pakai.
"Baterai mobil listrik pasti akan mengalami degradasi," buka Achmad Rofiqi, PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile selaku APM DFSK di Indonesia.
Baca Juga: Ini Alasan Pengisian Baterai Mobil Listrik Melambat Setelah 80 Persen
Meski begitu, yang membedakan adalah kapan baterai mobil listrik akan mengalami penurunan performa.
"Kalau itu tergantung dengan cara pemakaian mobil listriknya," ujar Achmad, sapaannya.
Agar baterai mobil listrik lebih awet, Achmad menyarankan dua hal yang cukup mudah dilakukan.
"Sebaiknya gunakan slow charging untuk pengisian mobil listrik," tuturnya.
"Terutama untuk pengisian hingga 100%, slow charging lebih bagus untuk kesehatan baterai," tambahya.
Baca Juga: Mobil Listrik Lexus RZ, Baterai Awet 10 Tahun Lebih Bisa Tempuh 400 Km
Yang kedua, "Tidak memaksakan mobil listrik dengan kondisi di bawah 20% secara terus menerus," sambung pria berpostur tegap ini.
Hal ini akan membuat baterai cepat panas ketika dilakukan pengisian ulang.
"Sebaiknya lakukan pengisian ulang ketika daya baterai mobil listrik tersisa 30%," pungkas Achmad.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR