Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Setelah Eventnya Merusak Lingkungan, Panitia Ranca Upas Open Donasi

Hendra - Senin, 13 Maret 2023 | 14:51 WIB
Panitia adventure off road Ranca Upas membuka donasi untuk petani
Kolase GridOto.com
Panitia adventure off road Ranca Upas membuka donasi untuk petani

GridOto.com- Sebuah tayangan di media sosial Instagram di @trail_pasiripis sontak bikin heboh.

Dalam video ini berisi beberapa orang yang mengaku panitia penyelenggara event di Ranca Upas, Ciwidey, Jawa Barat. 

Dalam unggahan ini berisi permohonan maaf atas kejadian adventure off-road berujung perusakan kawasan konservasi Ranca Upas, Minggu (5/3). 

"Stop menghujat, stop menyalahkan, yu kita bareng2 perbaiki biar ke depannya lebih baik lagi. Jadikan pembelajaran untuk kita semua," ucap salah seorang perwakilan panitia. 

Dalam unggahan itu juga pihak panitia menyediakan link donasi bagi masyarakat yang ingin membantu petani yang lahannya rusak. 

"Open donasi untuk petani Bunga Rawa," jelas unggahan itu. 

Panitia gelaran juga memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi apabila masyarakat ingin memberikan bantuannya. 

Sontak unggahan ini dibanjiri beragam komentar. 

"Yang benarlah, kalian yang bikin acara kalian buat acara... ada yg rusak ...coba dipikir masak minta orang lain donasi," jelas salah seorang warganet. 

Baca Juga: Satu Peserta Adventure Ranca Upas Beberkan Kronologis Kejadian 

Kejadian adventure off road memang menyisakan kedukaan bagi petani di sekitar gelaran. 

Lahan mereka rusak karena peserta melenceng dari jalur yang ditetapkan.

Salah seorang peserta Nuryadi Santoso memberikan kesaksian kronologis kejadian. 

Kerusuhan di dalam event yang berlangsung Minggu, 5 Maret 2023 di Kab. Bandung, Jawa Barat dinilai karena ketidaksiapan panitia dalam mengantisipasi masalah. 

"Ada 2 hal kejadian yang membuat event menjadi tidak terkendali," ungkapnya. 

Pertama, antisipasi masalah di jalur. 

Pria yang berdomisili di Jakarta ini start bersama rombongan ketiga. 

Tiap rombongan dilepas 20 motor.

"Selepas start jalur sempit dan tanah yang gembur," cetusnya.

Akibatnya, rombongan yang datang belakangan harus mengantre karena rombongan pertama belum keluar dari handicap lumpur. 

"Makin lama antrean panjang," ungkap pengendara Honda CRF 150 ini. 

Peserta yang mengantri mulai tidak sabar.

Mereka mulai tidak terkendali dengan melalui jalur yang tidak semestinya. 

"Akhirnya, digunakan jalur konservasi yang ditanam tanaman Edelweis rawa," bilangnya. 

Karena peserta sudah memulai, diikuti peserta lainnya. 

"Rusak lah tanaman tersebut. Ini yang membuat beberapa orang petani sangat marah," jelasnya. 

Ia menilai, semestinya ada jalur evakuasi ketika terjadi stagnasi di satu titik. 

Kedua, soal keberadaan panitia di lokasi.

Menurut Nuryadi rute yang sekitar 30 KM ini sejatinya tidak termasuk katagori berat. 

Namun kondisi sekarang yang kerap hujan, membuat jalur menjadi lebih sulit. 

Karenanya, tidak sedikit peserta yang tidak bisa bergerak.

Di saat panitia dibutuhkan menurut Nuryadi, mereka tidak stand by di lokasi. 

Akumulasi kekecewaan inilah yang menyebabkan sebagian peserta melampiaskannya dengan membakar hadiah. 

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Fabio Quartararo Sumringah, Ini Kelebihan Motor Baru Yamaha

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa