GridOto - Kisah apa yang terjadi kalau Juara Dunia MotoGP Marc Marquez lahir dan besar di Indonesia.
Apa bisa Marc Marquez juara dunia MotoGP sampai enam kali seandainya lahir di Indonesia?
Pertanyaan di atas lebih ke belakang lagi.
Apa bisa Marc Marquez juara dunia GP125 2010 dan champion Moto2 2012 seandainya lahirnya bukan di Spanyol?
Jadi ingat saat penulis ngobrol santai dengan Livio Suppo di MotoGP Qatar 2012.
Livio Suppo kinclong namanya setelah jadi Manager Team Ducati Corse dan Direktur Prinsipil di Repsol Honda.
Livio Suppo membawa Casey Stoner jadi Juara Dunia Kelas Para Raja 2007 bersama Ducati.
Padahal, saat Ducati merekrut Casey, banyak pihak meragukan.
Casey enggak pernah Juara Dunia GP125 dan GP250.
Casey yang lahir di Queensland, Australia, hanya rangking ke-8 di MotoGP saat musim 2006.
Bersama Livio Suppo juga di Ducati, Casey Stoner Juara Dunia MotoGP 2007 dan dengan Honda Juara Dunia MotoGP 2011.
“Kalau Valentino Rossi lahir dan besar di Indonesia, apakah dia bisa juara dunia?” kata Livio yang lulusan Sarjana Ekonomi Managemen di salah satu kampus di Turin, Italia.
Pertanyaan Livio ke penulis bukan cuma susah jawabnya, tapi enggak kebayang apa yang terjadi.
Sampai habis kopi dua gelas, pertanyaan Livio bikin penulis diam dan cuma menunggu sambungan kalimatnya.
Valentino Rossi atau Marc Marquez lahir dan besar di Indonesia, bisa Juara Dunia MotoGP?
“Kultur balap profesional melahirkan pembalap dan tim yang profesional. Tanpa itu semua, banyaknya pembalap dengan talenta terbaik tidak akan bisa menjadikan masuk ke persaingan dunia,” sambung Livio yang sempat pensiun dari dunia MotoGP.
Jawaban Livio bisa contoh cerita hidup Casey Stoner.
Lahir dan besar dari balapan di Australia.
Demi karirnya, orangtua Casey pindah ke Inggris tahun 2002.
Di Inggris, Casey balap dengan salah satu tim privatir Aprilia.
Talenta Casey di Inggris membawanya dipinang salah satu tim Spanyol di bawah Alberto Puig.
“Pengorbanan orangtua saya terlalu besar. Semua harta yang dimiliki di Australia dijual semua demi saya,” ungkap Casey ke penulis tahun 2012, beberapa bulan sebelum menyatakan pensiun.
Alberto pelatih Dani Pedrosa, yang lama jadi pembalap MotoGP dengan kemampuan dunia.
Balik ke Marc Marquez, lahir di Spanyol dan bisa jadi Juara Dunia MotoGP karena seleksi dari balapan di Spanyol.
Spanyol butuh waktu lebih dari 15 tahun untuk melahirkan Juara Dunia balap motor kelas tertinggi.
Sebelum namanya MotoGP di tahun 2002, kelas tertinggi balap motor dunia namanya GP500.
Alex Crivile jadi Juara Dunia GP500 pertama kali dari Spanyol.
Sebelumnya, juara dunia GP500 didominasi dari Italia.
Pesan dari pertanyaan dari Livio sikap dan bertindak profesional.
Tanggung jawab profesional dimunculkan dari pihak-pihak yang terlibat di circle atau ekosistem balap motor nasional.
Ekosistem balap nasional duduk bersama dari IMI (Ikatan Motor Indonesia), industri, promotor, dan pelaku balap motor, harus seperti apa untuk bisa bersaing di balapan dunia.
Paling sederhana diturunkan jadi program bagaimana regulasi, sirkuit, dan kalender balap yang mencerminkan ke jenjang balapan dunia.
Kalimat terakhir kalau dilanjutkan bisa bikin enggak selesai opini ini.
Paling penting puncaknya Merah Putih bisa tegak di podium balapan dunia.
Jadi, enggak perlu lagi membayangkan seandainya Marc Marquez lahir dan besar di Indonesia.
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR