GridOto.com - Meski baru saja diluncurkan namun Honda CRF250L ternyata masih absen fitur rem ABS, pabrikan ungkap alasannya.
Sebagai informasi, saudaranya yang hadir duluan di Tanah Air yaitu Honda CRF250 Rally pun juga absen fitur tersebut.
Padahal di pasar negara lain, keduanya telah dibekali dengan sistem yang berfungsi mencegah roda terkunci saat tuas rem ditekan mendadak ini.
Seperti di Jepang, CRF250L/Rally bahkan dilengkapi sistem rem ABS dual channel yang bisa dimatikan khusus untuk roda belakang.
Hal ini bisa dilihat dari adanya tombol dan indikator sistem ABS di panel instrumen, serta plat sensor ABS di kedua rodanya.
Membahas persoalan tersebut, rupanya ada alasan mengapa pabrikan belum menghadirkan fitur rem ABS di motor versi Indonesia.
"Berdasarkan studi pasar, saat ini sistem ABS belum terlalu diperlukan oleh konsumen, sehingga fitur tersebut belum tersedia," ungkap Reza Resdie, dari tim Technical Service Division AHM.
Selain itu alasannya pengguna Honda CRF250 series lebih banyak menggunakan motornya di jalanan offroad alias dipakai trabasan.
Baca Juga: Bikin Iri, Seperti Ini Tampang Honda PCX 160 Versi Jepang, Lebih Mewah dan Elegan
Sehingga kehadiran fitur rem ABS yang fungsinya lebih terpakai untuk berkendara di jalan raya, dianggap belum dibutuhkan.
"Faktor lain yang membuat sistem ABS dihilangkan adalah karena dari segi aspek bobot, hasilnya motor bisa dibuat lebih ringan," tambahnya.
Diyakini bobot yang semakin ringan dapat membuat motor jadi lebih menyenangkan dikendarai, serta daya jelajah lebih jauh.
Sebagai informasi, berat Honda CRF250L versi Jepang tembus 141 kg dan versi Indonesia lebih ringan yaitu 140 kg.
Sedangkan saudaranya yaitu Honda CRF250 Rally versi Jepang punya berat 153 kg, dimana versi Indonesia turun menjadi 152 kg.
Meski demikian, adanya motor serupa yang telah dibekali sistem rem ABS tetap punya berpeluang hadir di Tanah Air.
"Namun enggak menutup kemungkinan fitur tersebut nantinya juga hadir di motor, tentunya sesuai dengan permintaan pasar," yakin Reza.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR