GridOto.com - Pembalap VR46 Racing Team, Luca Marini, semakin memahami soal balapan sprint yang akan digelar di MotoGP 2023.
Pada tes MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang akhir pekan lalu, Luca Marini sempat beberapa kali melakukan simulasi balapan sprint.
Luca Marini cukup puas dengan simulasinya, karena penampilanya cukup kencang dengan Desmosedici GP22.
Hal ini sesuai dengan dugaan banyak orang, karena memang adik Valentino Rossi punya kelebihan dalam balapan jarak pendek.
"Kecepatanku di sprint bagus. Aku puas konsisten di 1 menit 59 detik di tiap lap," kata rider bernomor 10 tersebut, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Aku bisa menyalip beberapa rider, khususnya di lap-lap akhir, jadi kupikir sprint akan berbeda dengan balapan biasanya," jelasnya.
Menurutnya, akan ada beberapa perilaku berbeda bakal dilakukan pembalap dalam menjalani sprint dan balapan utama.
Balapan pendek membuat para pembalap tancap gas sejak awal, tanpa harus takut kecepatannya turun di akhir balapan gara-gara ban.
"Jika kau tahu kecepatanmu, kau akan mencoba berada di posisi itu dan ngebut," lanjutnya.
Baca Juga: Cuma Mendengar Raungan Mesin, Marc Marquez Bisa Tebak Nama Sirkuit di MotoGP
Rider Italia ini takut, jika sprint bakalan membuat MotoGP jadi seperti Moto3.
"Kuharap tak seperti Moto3. Karena jika seperti Moto3, tapi menggunakan motor MotoGP akan sangat berbahaya. Kuharap tidak, tapi mungkin saja terjadi," ungkapnya.
Jadi karena balapannya pendek, semua pembalap akan tancap gas dan berpotensi kencang dari awal hingga akhir.
Jarak antara pembalap akan rapat, dan akan terjadi salip-menyalip hingga akhir layaknya Moto3.
"Untuk 10 lap saja, kupikir semua akan all-out di tiap tikungan karena tekanan ban bagus dan penggunaan ban belakang akan bagus," sambungnya.
"Dengan level pembalap dan motornya, kupikir akan ada kelompok besar dalam sebuah balapan, hingga tujuh atau sepuluh rider, kami belum bisa memastikan sih tapi itu akan menjadi pertarungan bagus," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR