GridOto.com - Curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah (Jateng) pada pertengahan Februari 2023.
Meski curah hujan cukup tinggi, masyarakat tetap melakukan perjalanan dengan memakai jas hujan untuk melindungi tubuhnya agar tidak basah.
Namun siapa sangka, ternyata berkendara saat hujan juga memiliki dampak lain terhadap pengendara yang berpotensi hingga terjatuh.
Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng pun memaparkan beberapa risiko berkendara saat hujan.
"Salah satunya adalah aquaplaning atau hydroplaning, yakni hilangnya kontak ban di aspal akibat ban melintasi lapisan permukaan air," buka Oke dalam keterangan resmi Astra Motor Jateng.
Oke menjelaskan, kondisi tersebut menyebabkan ban layaknya berjalan di atas permukaan air hingga kendaraan tidak bisa dikendalikan.
Cara menghadapi hal itu adalah dengan berkendara pada kecepatan rendah dan menghindari permukaan jalan yang licin.
Selain itu, pengendara juga diimbau untuk menghindari genangan air serta menyesuaikan tekanan udara ban sesuai standar.
"Ada juga risiko water hammer di dalam mesin khususnya ruang bakar yang menyebabkan kehilangan kompresi akibat setang piston bengkok yang berakhir dengan motor mogok," tambahnya.
Baca Juga: Antisipasi Musim Hujan, Sebaiknya Jangan Isi Air Washer Pakai Sabun
Risiko itu terjadi bila ada air masuk ke ruang bakar dalam jumlah tertentu hingga proses pembakaran tak berjalan sempurna.
Tips untuk menghindarinya adalah memastikan sistem pemasukan udara tidak masuk air dan memahami ketinggian lubang hisap udara ke mesin.
Hal itu bertujuan untuk melakukan pencegahan bila biker melintas di jalan dengan aliran air dalam jumlah besar.
Selain berisiko ke motor, berkendara saat hujan deras juga berisiko terhadap pengendaranya lho.
Salah satu risikonya adalah hipotermia atau kondisi tubuh yang mengalami penurunan suhu drastis.
Risiko itu disebabkan oleh penggunaan pakaian basah dalam jangka waktu lama dan kondisi basah dilingkungan berangin.
Tak hanya itu, berkendara saat hujan turun juga bisa menjadi penyebab dehidrasi.
Biasanya dehidrasi disebabkan karena jas hujan yang tidak sesuai sehingga badan jadi kepanasan dan berkeringat secara berlebihan.
Untuk mengatasi hal itu, tentunya dengan cara menggunakan jas hujan yang sesuai ukuran dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Dengan mengetahui adanya risiko tersebut, harapannya pengendara motor dapat meminimalisir adanya potensi kecelakaan saat berkendara di kala hujan.
"Yang terpenting, selalu bekali diri sendiri dengan perlengkapan berkendara lengkap supaya selalu cari aman dalam berbagai kondisi berkendara," tutup Oke.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Astra Motor Jateng |
KOMENTAR