GridOto.com - Kapusdik Lantas Lemdiklat Polri Kombes Pol Djoni Hendra mengatakan nanti pengguna motor besar (moge) wajib lulus training dan bersertifikasi.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Garrison Motoforge Safety & Skill, Coaching & Contest di Gedung loby Nusantara III DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta Pusat.
"Kami Ingin menghilangkan stigma terhadap masyarakat kalau motor besar itu bukan orang-orang kaya yang tidak tahu disiplin berlalu lintas. Saya sebagai Kapusdik Lalu Lintas Korlantas Polri, setuju wajib sertifikasi," kata Djoni saat ditemui di Senayan belum lama ini.
Ia mengaku bahwa sudah mendapat perintah dari Ketua MPR RI dan Ketum IMI Bambang Soesatyo untuk terus menggodok aturan tersebut.
"Kami akan percepat, kalau kata Pak Bamsoet saya diperintahkan cepat, jadi yang punya motor wajib bersertifikasi di Pusdik Lantas. Semoga rencana ini segera tercapai," tuturnya.
Menurutnya, motor besar bukan tunggangan yang dipakai untuk mobilitas sehari-hari.
Biasanya hanya keluar kandang saat hendak Sunday Morning Riding (Sunmori) hingga touring melintasi aspal bersama kawan-kawan.
Berbeda dengan motor harian yang memang sudah cukup sering dipakai, untuk itu moge sendiri butuh persiapan ketika tiba waktunya ia keluar dari kandang untuk perjalanan jauh.
"Kami berkomitmen bersama Ketua IMI sehingga pusat pendidikan lalu lintas siap dijadikan sebagai leading sector untuk menjadikan para bikers yang tidak hanya mampu beli motor tetapi tidak mampu menguasai motor di jalan agar selalu berkeselamatan," paparnya.
Sementara itu, hal yang sama disampaikan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjelaskan yang wajib bersertifikasi salah satunya pengguna moge yang kerap melakukan perjalanan jauh seperti touring.
"Saya sudah berbicara dengan Kapsudik Lantas pak Djoni sebaiknya memang yang boleh ikut touring itu yang sudah disertifikasi kemampuan. Karena touring itu enggak sembarangan sehingga bisa mencelakaan satu rombongan (kecelakaan beruntun)," paparnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR