GridOto.com - Menggunakan sasis Toyota New Global Architecture (TNGA), Toyota Kijang Innova Zenix punya rasa berkendara yang jauh berbeda dari Toyota Kijang sebelumnya termasuk era Innova ‘Reborn’.
Apalagi sistem gerak sekarang berpindah ke depan (FWD), jadi secara impresi berkendara kini lebih baik.
Sasis TNGA-C yang dipakai Innova Zenix berformat monokok dan mampu hasilkan karakter bodi yang secara alami lebih rigid.
Rigiditas sasis ini memberi kesempatan bagi suspensi untuk diset lembut.
Artinya, sasis yang sudah kapabel membuat mobil sigap bermanuver membuat suspensi bisa diset lembut untuk mengoptimalkan kenyamanan.
Sasis TNGA-C yang juga dipakai oleh Toyota Corolla Cross dan Toyota Voxy ini juga mampu menghasilkan ruang yang lebih lega untuk penumpang dan barang.
Saat kami menempuh perjalanan Jakarta-Bali di Single Tank Challenge dalam rangka menantang jarak tempuh Toyota Kijang Innova Zenix G Hybrid, sungguh terasa betapa legroom di Kijang generasi Zenix jauh lebih lega.
Baca Juga: Innova Zenix G Hybrid Punya Empat Mode Berkendara, Sensasinya Beda!
Sebagai MPV yang sangat mungkin dipakai bersama kerabat, kelegaan ini tentu sangat penting.
Terlebih sistem gerak FWD menjadikan lantai tak ada lagi gundukan di lantai untuk ruang kopel seperti pada Innova sebelumnya.
Asyiknya, penggerak depan juga yang membuat efek power loss berkurang karena tak ada lagi perangkat mekanis tambahan seperti kopel dan gardan untuk menghantar tenaga ke roda belakang.
Ini berdampak pada gerak mobil yang lebih responsif saat pedal gas diinjak.
Bisa dikatakan, sasis TNGA-C menjadi senjata utama yang membuat aspek kegesitan, kenyamanan, dan kelegaan Innova Zenix lebih baik dari para pendahulunya.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR