GridOto.com - Wacana penerapan aturan tekanan ban menjadi perdebatan panas pada tes MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia akhir pekan lalu.
Sejumlah pihak awalnya meminta aturan tekanan ban diterapkan di MotoGP 2023 mendatang.
Alasannya, karena banyak tim yang disinyalir berbuat curang dengan mengurangi tekanan ban depan sebelum balapan.
Tujuannya demi mendapatkan lebih banyak grip, begitu juga sebagai antisipasi peningkatan tekanan akibat naiknya suhu ban selama balapan MotoGP.
Michelin pun berencana memasang sensor khusus, untuk memantau tekanan ban secara real time di MotoGP 2023.
Jika data menunjukkan angka di bawah 1,9 bar dalam kondisi tertentu, maka pembalap dianggap melanggar aturan ini.
Dalam beberapa balapan awal, rencananya masih dipakai sebagai periode adaptasi tanpa adanya sanksi.
Barulah nanti diterapkan sanksi untuk menghindari praktik serupa, seperti yang terjadi dalam beberapa musim belakangan.
Namun, hal itu malah mendapat pertentangan banyak pihak yang sudah melakukan riset selama digelarnya tes di Sirkuit Sepang.
Baca Juga: Motor Baru Memuaskan, Pecco Bagnaia Tak Lagi Pakai Motor 'Hybrid' di MotoGP 2023
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR