GridOto.com - Mitsubishi Triton berdandan asyik mengusung konsep dua alam.
Galih Tantyo Yuwono sudah lama mengidam-idamkan sosok Mitsubishi Triton yang dirasa sebagai pikap double cabin gagah dan keren.
Tidak heran begitu ia mendapatkan Mitsubishi Triton impiannya, mobil ini lantas didapuk sebagai kendaraan ‘mainan’ dan harian.
Baca Juga: Kombinasi Berburu dan Off-road Jadi Inspirasi Owner Mitsubishi Triton
Sebagai kendaraan mainan atau hobi, sang Triton berkelir putih kerap diajak kembali ke habitatnya untuk main off-road.
“Saya pengen ubahannya minimalis tapi fungsional. Jadi kalau mau dipakai off-road, hayuk," ucap pria yang aktif di komunitas DCAB-id Bogor ini.
"Tapi, buat harian tampilannya masih sopan tidak terlalu sangar,” tambahnya.
Berdomisili di kota Bogor, Galih langsung memboyong kendaraannya ke salah satu modifikator handal kota hujan yakni bengkel Khesena.
Baca Juga: Tampilan Boleh Gahar, Enggak Nyangka Mitsubishi Triton Cuma Jadi Oplet
“Biar hasil maksimal, fungsional dan tampilannya rapih. Saya kirim ke bengkel Khesena,” terang suami dari Resa Sefrianingtyas.
Ditambah lagi bumper depan dan belakang bisa dijadikan recovery point yang benar.
"Sesuai dengan konsep sopan buat harian tadi, makanya desain bumper pipa dibuat minim," terang Galih.
Diusahakan tidak merusak estetika desain bumper asli, tapi dudukannya proper, jadi tetap aman dan fungsional buat main.
Baca Juga: Mitsubishi Siapkan 11 Unit Mobil Display di IIMS 2023, Ada Mobil Baru?
Jadi kalau tidak off-road, pakai ban tipe H/T (Highway Terrain).
"Makanya dandanannya minimalis saja, biar bisa dua habitat,” tutup Ayah dari Nadine Salsabila Putri ini.
Untuk urusan jantung pacu, Galih tetap mengandalkan mesin diesel 4D56 turbo intercooled bawaan Triton GLS kian dioptimalkan pada saluran intake dan exhaust.
Jalur pipa udara yang dihisap oleh mesin diganti menggunakan pipa stainless dan saringan udara pakai Apex.
Sedangkan pipa knalpot diganti diameter lebih besar dengan meniru sistem exhaust milik Kansai garapan RnG Speed.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR