GridOto.com - Pemkab Klaten, Sukoharjo dan Karanganyar sempat menyatakan keberatan dengan proyek tol baru di Solo, yakni Tol Lingkar Timur-Selatan Solo, Jawa Tengah.
Alasannya juga berbeda-beda, mulai dari tak ingin lahan sawahnya berkurang hingga ingin tol baru di Solo diubah jadi proyek non-tol atau jalan lingkar.
Hanya saja, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih berusaha untuk merealisasikan proyek tol baru di Solo tersebut.
Bahkan Pemkot Solo yakin kalau pembangunan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo ini, sebaiknya dijadikan jalan tol saja.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PUPR Kota Solo, Nur Basuki yang menilai kalau proyeknya diubah jadi non-tol maka bisa membebani APBD.
Khususnya APBD di Kabupaten Karanganyar, Klaten dan Sukoharjo yang dilewati proyeknya bisa terkena imbas yang sangat terasa.
"Konsepnya jalan bebas hambatan, kalau sampai skemanya jadi non-tol atau non-investasi maka pembiayaannya bakal memberatkan pemerintah daerah," ujar Basuki, dikutip dari Tribunsolo.com, Rabu (01/012/2023).
Lanjut Basuki, proyek Tol Lingkar Timur-Selatan Solo diprediksi bakal memakan biaya investasi sebesar Rp 12,525 triliun yang digunakan untuk biaya pendaftaran lahan seluas 233,37 hektare hingga biaya kostruksi jalan tol.
Tentunya besaran nilai investasi proyek jalan tol itu sangat jauh lebih tinggi, kalau dibandingkan dengan APBD tiga wilayah yang dilewatinya.
Baca Juga: Bukan Jalan Tol, Awalnya Proyek Tol Baru di Solo Diajukan Sebagai Non-tol!
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR