GridOto.com - Setelah semusim di MotoGP 2022, Remy Gardner telah memulai petualangan barunya di WorldSBK 2023.
Remy Gardner telah menjalani tes pramusim WorldSBK 2023 di Sirkuit Jerez, dengan berhasil masuk 10 besar di catatan waktu hari kedua tes, Kamis (26/1).
Putra dari Wayne Gardner ini mencetak lap time 1 menit 39,464 detik, tertinggal 1,195 detik dari Toprak Razgatlioglu yang menjadi pembalap terkencang.
Setelah menjalani tes pramusim dengan rider-rider top superbike, bagaimana perasaan Remy Gardner saat menjalani debutnya sebagai pembalap WorldSBK 2023?
Apakah rasanya berbeda dengan saat debut di kelas premier MotoGP tahun 2022 lalu?
"Dua kelas ini tak bisa dibandingkan," kata pembalap bernomor 87 ini, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Menurut pembalap Australia ini, MotoGP punya tuntutan lebih besar baik dari keketatan kejuaraan hingga motornya.
"MotoGP ada 21 akhir pekan setahun, tuntutan fisik di motor MotoGP gila. Mengendarai motor MotoGP itu sulit. Usahanya besar saat mengerem dan akselerasi, terutama dengan adanya ride height device di sana," jelas juara Moto2 2021 ini.
"Semua ekstrem sekali dan bikin capek, aku seperti dihancurkan di hari Senin setelah akhir pekan balap. Melaju dengan adanya balapan tambahan membutuhkan kerja keras," tegasnya.
Baca Juga: Kembalinya Nomor Keramat di MotoGP Setelah Satu Dekade Menghilang
Selain lebih banyak seri di MotoGP 2023, adanya balapan sprint bakal membuat rider semakin capek.
"Ada 21 pekan sudah berat dengan satu balapan saja. Di Superbike cuma 12 akhir pekan saja," sambung Gardner.
"Itu sudah perbedaan, kau masih punya waktu dua hingga tiga pekan untuk mempersiapkan fisik dan penyegaran di sini," lanjut pembalap tim GRT Yamaha WorldSBK ini.
Di MotoGP, jeda pembalap setelah balapan sebelum balapan selanjutnya sangat mepet karena banyaknya seri.
"Semua akan all out sepanjang tiga hari, tapi setelah itu kau harus beristirahat. Di MotoGP kau pulang hari Senin dan setelahnya kau harus latihan lagi untuk akhir pekan balap selanjutnya," imbuh rider berusia 25 tahun ini.
"Aku berasumsi superbike tak semenuntut itu secara fisik, tapi mungkin aku salah soal itu. Tapi mereka masih memakai rem baja dan power lebih kecil," jelasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR