Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

EGR Mesin Diesel Jarang Dibersihkan, Awas Ruang Bakar Jadi Korban

Radityo Herdianto - Jumat, 27 Januari 2023 | 12:00 WIB
Exhaust Gas Recirculation (EGR) Mesin Diesel yang Telah Dibersihkan
Radityo Herdianto / GridOto.com
Exhaust Gas Recirculation (EGR) Mesin Diesel yang Telah Dibersihkan

GridOto.com - EGR (Exhaust Gas Recirculation) mesin diesel jarang dibersihkan, awas ruang bakar jadi korban.

Pada mesin diesel modern terdapat komponen EGR untuk mengontrol emisi gas buang.

Fungsi EGR pada mesin diesel adalah mengurangi kadar emisi gas buang dengan mengembalikan sisa gas buang NOx ke intake manifold.

Rastomo Yudho Hermawan dari bengkel spesialis Mizu Autocare, Pondok Aren, Tangerang Selatan menganjurkan EGR perlu dibersihkan secara berkala setiap 20.000 hingga 40.000 km.

"Di dalam EGR itu terdapat katup yang selalu dilewati aliran gas buang kotor," sebut Rastomo.

Penumpukan Kotoran Pada EGR (Exhaust Gas Recirculation) Mesin Diesel
Radityo Herdianto / GridOto.com
Penumpukan Kotoran Pada EGR (Exhaust Gas Recirculation) Mesin Diesel

Baca Juga: Upgrade Turbo Mesin Diesel Terlalu Besar, Enggak Bagus Buat Akselerasi

"Jadi perlu dibersihkan secara berkala agar tidak jadi penumpukan kotoran," terusnya.

Jika EGR jarang dibersihkan, ada efek samping yang bisa terjadi.

Khususnya pada bagian ruang bakar mesin diesel.

"EGR jarang dibersihkan bisa jadi tempat penumpukan kotoran (deposit) dari akumulasi partikel gas buang," terang Rastomo.

"Gas buang yang mengalir untuk dikembalikan ke ruang bakar jadi lebih kotor," sambungnya.

Dengan gas buang balik yang kotor membuat ruang bakar juga jadi lebih kotor.

Mesin diesel bisa mengalami bocor kompresi
Mesin diesel bisa mengalami bocor kompresi
Baca Juga: Ternyata Ini Beda Purging dengan Injector Cleaner Dicampur ke Tangki

Pembakaran yang dihasilkan ruang bakar juga menghasilkan residu partikel lebih banyak.

Bersamaan deposit yang terbentuk di ruang bakar jadi lebih mudah dan mengganggu optimalisasi pembakaran mesin diesel.

"Beban kerja mesin lebih berat, gas buang lebih kotor, juga risiko dinding silinder baret karena deposit yang tergesek piston," beber Rastomo.

 

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Harga New Scoopy di Bali dan Jakarta Ternyata Ada Selisih Segini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa