GridOto.com - Kehadiran sprint race MotoGP 2023 membuat semua orang bertanya-tanya, termasuk bos Monster Energy Yamaha, Lin Jarvis.
Lin Jarvis dan kru Yamaha sudah berusaha bersiap-siap dengan simulasi-simulasi tertentu soal sprint race MotoGP 2023.
Namun pada kenyataannya, masih banyak hal yang membuat pria berusia 54 tahun ini penasaran soal sprint race MotoGP 2023.
Misalnya soal strategi dari setiap tim dan pembalap, pasokan komponen teknis, biaya dan banyak hal penting lainnya yang pasti akan berubah-ubah.
"Setup-nya akan terasa baru untuk semua pabrikan dan tim, jadi di sana banyak ketidakpastian," ujar pria asal Inggris ini dilansir GridOto.com dari Racesport.nl.
"Aku tak berpikir kami butuh tambahan mesin karena jarak tempuh motornya tidak bertambah. Soal anggaran, kami juga belum memperkirakan biaya lebih lanjut, termasuk juga tambahan komponen," jelasnya.
Salah satu kekhawatiran terbesar Jarvis yakni adanya poin tambahan karena sprint race tersebut.
"Ada ketidakpastian dan risiko lebih di balapan dibandingkan sesi latihan, jika kamu terlalu menekan, bisa diperkirakan akan ada lebih banyak crash," lanjut Jarvis.
Risiko untuk kehilangan lebih banyak poin akan semakin bertambah dengan adanya sprint race, terutama jika terjadi cedera.
Baca Juga: Sedang Ramai Launching Tim MotoGP 2023, Inilah Beberapa Livery Unik Tim MotoGP yang Pernah Ada
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | racesport.nl |
KOMENTAR