Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Coba Deh Pikir-pikir Lagi, Penggunaan Cairan Anti-Bocor Saat Ganti Ban Baru Ternyata Enggak Direkomendasikan

Naufal Shafly - Selasa, 24 Januari 2023 | 14:04 WIB
Ilustrasi penggunaan cairan anti bocor dimasukan ke dalam ban.
Dok MOTOR Plus
Ilustrasi penggunaan cairan anti bocor dimasukan ke dalam ban.

GridOto.com - Saat mengganti ban motor baru, sebaiknya sobat jangan langsung menggunakan cairan anti-bocor.

Mengapa demikian? Menurut punggawa Ree Ban Motor, Arie Soetrisno, penggunaan cairan anti-bocor pada ban baru akan menghambat suhu panas yang dibutuhkan ban dari bagian dalam.

Efeknya, cairan anti-bocor tersebut justru akan membuat kinerja ban kurang optimal, karena ban tidak mendapatkan suhu panas yang ideal dari bagian dalam.

"Ban baru juga sebenarnya memerlukan panas, baik dari bagian luar ban ataupun dari bagian dalam ban," buka Arie saat ditemui GridOto.com, Jumat (20/1/2023).

"Dengan adanya cairan anti-bocor di bagian dalam ban, otomatis panas dari dalam akan terhambat," lanjut pria yang bermarkas di Jl. Adiaksa Raya No.31, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Selain itu, cairan anti-bocor juga dikhawatirkan berpotensi untuk mengganggu kerapatan ban dengan pelek.

"Ban baru itu pemasangannya harus benar-benar nge-plug (presisi). Dia enggak boleh ada kerutan di pinggir ban, harus benar-benar nge-plug," jelas Arie.

Sebelumnya, secara umum beberapa pabrikan ban juga telah mengatakan bahwa penggunaan cairan anti-bocor tidak direkomendasikan.

"Sejauh yang saya ketahui, hingga kini belum ada pabrikan ban yang menganjurkan pemakaian cairan anti-bocor pada ban," ucap Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries selaku produsen FDR Tire, dikutip dari motorplus-online.com.

Baca Juga: Ban Mobil Botak Sebelah, Biasanya Penyebabnya Dari Bagian Sini Bestie!

Alasannya, cairan ini dinilai punya kandungan kimia yang dapat merusak dinding ban.

"Setelah dicek, cairan tersebut mengandung unsur korosif yang mampu mengikis, sehingga dinding dalam ban dan pelek bisa rusak," terang Jimmy.

Selain itu, cairan anti-bocor juga membuat ban jadi cepat habis karena menambah beban.

"Bikin massa ban tambah berat, soalnya akan berpengaruh dengan internal ban saat berputar,” sebut Refil Hidayat, Sport Segment Business PT Michelin Indonesia, dikutip dari motorplus-online.com.

Meski begitu, cairan anti-bocor memiliki keunggulan yakni merapatkan lubang pada ban, saat motor tertancap benda asing seperti paku ataupun kawat.

"Sebenarnya kalau menurut saya penggunaan cairan anti-bocor hukumnya sunnah (boleh dilakukan, boleh juga tidak), semua ada plus minusnya," ucap Arie.

"Kalau konsumen enggak mau ribet ke tukang tambal, biasanya mereka pilih pakai cairan. Tapi kalau yang sudah ngerti soal minusnya, mereka biasanya enggak mau pakai," tutupnya.

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa