GridOto.com - Belakangan ini mulai banyak motor listrik yang berseliweran di jalan raya khususnya di daerah perkotaan.
Hal tersebut didukung melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Namun tidak banyak yang tahu, ternyata motor listrik bukan barang baru khususnya di Kota Agats Kabupaten Asmat, Papua Selatan.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengatakan hampir semua warga Agats tidak menggunakan motor bahan bakar minyak (BBM).
"Sejak 2007 warga di Kota Agats Kabupaten Asmat sudah menggunakan kendaraan listrik untuk mobilitas. Keterbatasan mendapatkan BBM salah satu kendala waktu itu," ujar Djoko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/01/2023).
Djoko mengungkapkan, pada tahun 2018 saja setidaknya total ada 1.280 motor listrik yang berlalu-lalang dan digunakan oleh warga Agats.
Sementara saat ini jumlah kendaraan listrik yang ada sudah mencapai lebih dari 4.000 unit.
"Sedangkan motor dengan BBM biasanya hanya digunakan oleh pihak Kepolisian dan mobil hanya dipakai oleh rumah sakit dalam bentuk ambulans atau mobil pemerintah," ucapnya.
Seperti diketahui, Kota Agats merupakan kota tanpa lampu pengatur lalu lintas, minim kecelakaan lalu lintas dan tidak ditemukan Polisi lalu lintas yang berada di tepi jalan.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Motor Listrik Yang Dipakai Presiden Jokowi di Papua, Bisa Ngacir Sejauh 80 km
Kemudian tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), meskipun mayoritas menggunakan motor listrik.
"Kota Agats sudah memberikan contoh suatu wilayah yang mengalami kesulitan BBM tidak selalu mempertahankan tetap menggunakan kendaraan bermotor bakar. Namun mau beralih menggunakan kendaraan bermotor listrik," ucap Djoko.
Oleh sebab itu, ia mengungkapkan Pemerintah Pusat dapat memberikan penghargaan bagi Kabupaten Asmat yang sudah membantu mengurangi penggunaan BBM.
Sementara itu untuk daerah di Indonesia yang kesulitan distribusi BBM, Djoko menyarankan dapat mencontoh Kabupaten Asmat dengan menggunakan kendaraan listrik.
Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan untuk menghemat ongkos angkut distribusi BBM.
"Sebaiknya mengembangkan kendaraan listrik di daerah yang kesulitan mendapatkan BBM. Kendaraan listrik dapat digunakan untuk transportasi lokal," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakat MTI Pusat.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR