GridOto.com - Setelah melakukan pengecekan jalur pantai selatan Jawa, Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur tersebut dapat digunakan saat mudik lebaran tahun 2023.
Hal itu seperti disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana bersama stakeholder lainnya.
Menurutnya, tim cek jalur pantai selatan Jawa yang melewati Provinsi Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah sampai Yogyakarta telah menyelesaikan tinjauan lapangannya.
"Secara umum, jalur tersebut bisa dilalui untuk mudik lebaran atau pada liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru, meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama," kata Cucu melalui keterangan resminya, Minggu (22/1/2023).
Dengan pelaksanaan cek jalur bersama Korlantas dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, pihaknya semakin jelas mengenai kondisi yang sesungguhnya di jalur tersebut.
"Dalam satu minggu kami akan melakukan pertemuan untuk mengevaluasi apa saja yang harus kita lakukan, kita benahi sekaligus mengeluarkan rekomendasi pemanfaatan jalur selatan Jawa," tuturnya.
Dari hasil tinjauan lapangan itu ia bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan, prioritas apa yang harus diambil, berdasarkan skala prioritas dari mulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta).
"Kita juga akan evaluasi apa saja yang menjadi kebutuhan, tidak saja yang menjadi domain Kementerian Perhubungan, tapi juga instansi lain seperti Kementetian PUPR, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif dan juga Korlantas Polri," paparnya.
Misalnya seperti lampu penerangan jalan, lampu delineator, guardrail dan dalam satu minggu ini akan dihitung berapa banyak kebutuhan rambu lalu lintas sepanjang jalur pantai selatan jawa.
Baca Juga: Kemenhub Catat 3,9 Juta Lebih Penumpang Bepergian dengan Angkutan Umum
Terkait dengan dana yang dibutuhkan untuk perambuan jalur pantai Selatan Jawa yang terbentang dari provinsi Banten hingga provinsi Jawa Timur sepanjang 1.000 kilometer lebih, Kemenhub akan melakukan strategi berdasarkan skala prioritas.
Hal itu karena dana yang dibutuhkan pasti sangat besar.
"Misalnya, tidak semua ruas jalan dipasang lampu penerangan jalan. Tapi, kita pilih di ruas jalan yang lebih rawan saja yang dapat kita pasang," pungkas Cucu.
Ada ruas jalan yang belum direkomendasikan untuk mudik yaitu pada ruas jalur Cilacap hingga Kebumen sepanjang 15 kilometer karena medannya terlampau ekstrim.
Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR Akhmad Cahyadi menambahkan, khusus ruas Cilacap sampai Kebumen akan dilakukan evaluasi lebih mendalam.
Jalan yang terlalu terjal mungkin akan dipangkas dan jalan yang curam akan ditinggikan sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.
"Jalan yang lebarnya hanya 5 meter akan diperlebar menjadi 7 meter sebagai mana standar jalan nasional," lanjut Akhmad.
Selama ruas jalur tersebut belum diperbaiki, dari Cilacap pemudik bisa menggunakan jalur eksisting atau jalur arteri biasa sampai Kebumen.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR