GridOto.com - Tim Red Bull Racing sudah mulai menjalani hukuman atas pelanggaran batasan anggaran yang mereka lakukan di F1 2021.
Dengan durasi hukuman tepat selama setahun, berarti Red Bull Racing sudah menjalani hukuman tersebut selama tiga bulan sejak Oktober 2022 lalu.
Selama tiga bulan ini, ada beberapa hal yang sudah dilakukan tim Red Bull sebagai bagian dari hukumannya.
Pertama, Red Bull sudah membayar denda ke FIA sebesar 7 juta dolar AS atau senilai Rp 105,4 miliar (kurs 1 dolar AS senilai Rp 15.063 per 21 Januari 2023).
Kedua, Red Bull sudah menjalani tiga bulan hukuman pembatasan tes aerodinamika sejak Oktober 2022 lalu hingga sekarang.
Sebagai pemenang F1 2022, Red Bull hanya dijatah tes aerodinamika sebanyak 70 persen saja sepanjang musim.
Dan hukuman dari pelanggaran budget cap ini membuat jatah tes Red Bull dikurangi dari 70 persen menjadi 63 persen saja.
Hukuman pembatasan tes aerodinamika ini akan berakhir pada 26 Oktober 2023 mendatang, jadi masih ada sembilan bulan lagi.
Soal pelanggaran ini, tim Red Bull harus benar-benar berhati-hati dalam mengalokasikan durasi tes.
Baca Juga: Sukses Gelar Balapannya, Kini Arab Saudi Ingin Beli Formula 1
Karena jika boros di awal, tim Red Bull Racing akan menemui kesulitan di pertengahan musim, ataupun sebaliknya.
Christian Horner Cs patut khawatir karena Ferrari dan Mercedes sedang berusaha keras mencoba mengejar Red Bull.
Apalagi Ferrari, klaim simulator menyatakan mobil barunya sudah lebih cepat sedetik dari mobil lamanya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | racingnews365.com |
KOMENTAR