GridOto.com - Pemerintah DKI Jakarta berencana menerapkan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di 25 jalan Ibu Kota pada tahun ini.
Selain mobil, sistem jalan berbayar rencananya juga akan dikenakan bagi para pengendara motor dengan usulan tarif Rp 5.000 sampai Rp 19.000.
Dalam Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengendalian Lalu Lintas secara Elektronik (PL2SE), jalan berbayar akan berlangsung pukul 05.00 sampai 22.00 WIB.
Adapun Wacana ERP di Jakarta ini lantas menuai beragam reaksi dari berbagai kalangan, termasuk di dalamnya komunitas motor.
Andra Kurniawan, Ketua Umum Benelli Owner Indonesia (BOI) mengatakan, jalan berbayar sebaiknya perlu dikaji ulang lagi oleh pemerintah.
"Pemerintah perlu melihat apakah sudah benar peruntukannya dan akan tepat cara tersebut diterapkan saat-saat ini?," ujar Andra saat dihubungi GridOto.com, Kamis (19/1/2023).
Lanjut menurutnya, jalan berbayar diibaratkan seperti pisau bermata dua yang di satu sisi mungkin akan membuat lancar di satu titik.
Akan tetapi, jalan berbayar mungkin akan membuat jalanan lebih macet di titik yang lain.
"Jadi kebijakan tersebut masih terburu-buru. Apalagi dengan pertumbuhan otomotif baik mobil dan motor, yang semakin banyak dan jalan yang itu-saja saja, sehingga kendaraan di jalan akan semakin ramai," ungkap Andra.
Baca Juga: Motor Bayar Lewat Jalan ERP, Melanggar Kena Sanksi 10 Kali Lipat Tarif Tertinggi
Lebih lanjut, pemerintah juga perlu menilai dampak kebijakan tersebut yang dinilai dapat memberatkan sebagian masyarakat.
"Ini bisa memberatkan masyarakat bawah yang harus mengeluarkan nominal ekstra untuk melewati suatu jalan. Di sisi lain, akan timbul kemacetan di titik-titik lain karena pengendara enggan melewati jalan berbayar," ucap pria ramah tersebut.
Andra menyebut, mengurai kemacetan di Jakarta bisa saja dengan cara lain semisal pembatasan produksi kendaraan.
"Mungkin pemerintah bisa aja mengeluarkan kebijakan untuk pembatasan produksi otomotif dari setiap merek dan perusahaan," imbuhnya.
Karena itu, BOI sebagai komunitas terbesar pengguna motor Benelli ini menganggap bahwa jalan berbayar akan lebih banyak menimbulkan sisi negatif dibanding positifnya.
"Namun jika wacana tersebut dianggap tepat, kita sebagai warga negara yang taat aturan tentunya akan mengikuti dan melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat," tutup Andra.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR