GridOto.com - Konsep kedai kopi yang ditawarkan Titik Nol Ngopi, Malang, Jawa Timur, ini agak berbeda, karena mereka meracik kopi di atas motor lawas.
Belum lagi lokasi kedai kopi ini memilih berada tepat di pinggir sawah, yang mana membuatnya jadi semakin terlihat beda dari kedai kopi lainnya.
Berdasarkan postingan di akun Instagram Titik Nol Ngopi, @titiknolngopi, terlihat unit motor yang dipakai berkeliling merupakan unit lawas.
Misalnya ada Suzuki RC 80 dan RC 100 yang secara bentuk sama-sama merupakan motor bebek bernuansa jadul.
Apalagi mesinnya juga masih pakai jenis 2-tak yang makin menguatkan image bahwa mereka memang sebuah motor tua.
Selain duo RC-nya Suzuki, Honda GL 100 hingga Honda CB bersama 'bakul' untuk meracik kopinya pun terlihat ada di feed akun Instagram Titik Nol Ngopi.
Vibe klasik tersebut semakin kental terasa lantaran Titik Nol Ngopi biasanya menggelar lapak mereka di pinggir sawah saat pagi dan sore hari.
Pemilik Titik Nol Ngopi, Elarissa Hilman Mujtaba, menyebutkan kedai kopi miliknya memang punya konsep yang mirip seperti kedai kopi yang biasa ada di desa-desa.
"Hanya saja konsep tadi kami bawakan di atas motor, dan pada jam-jam tertentu saja untuk mengangkat kearifan lokal," ujar Elarissa, dikutip dari Kompas.com, Minggu (15/01/2023).
Baca Juga: Berawal dari Candaan, Ucapan Penjual Kopi di Mandalika Kepada Francesco Bagnaia Jadi Kenyataan
Berdiri sejak 1 Oktober 2021, kedai kopi di atas motor lawas tersebut menetapkan lokais berjualannya di sekitar Sawah Rojo, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Akses menuju lokasinya juga mudah untuk dijangkau, dan bahkan titiknya sudah ada di Google Maps.
Memang titik berjualannya bisa berpindah-pindah, tapi lokasinya tetap masih di sekitar Sawah Rojo.
"Satu tempat saja bisa jadi tujuan nongkrong, soalnya kami mangkalnya cuma pagi sama sore hari biar teman-teman enggak pusing kalau mau datang," lanjut Elarissa.
View this post on Instagram
Elarissa menyebutkan, pada hari biasa Titik Nol Ngopi mulai berjualan setiap sore mulai pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Walau demikian, tetap saja banyak pengunjung yang nongkrong sampai setelah maghrib.
Lalu untuk Sabtu dan Minggu, kedai kopi di atas motor lawas tersebut mulai berjualan pada pagi hari, mulai pukul 05.00 WIB hingga 07.00 WIB.
Menunya juga enggak muluk-muluk, yakni kopi hitam, kopi susu, teh dan teh susu yang dibanderol mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 5.000.
"Kopi hitam dijual Rp 3.000, kopi susu Rp 5.000, teh Rp 3.000 dan teh susu Rp 5.000 saja," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kedai Kopi Unik, "Diangkut" di Motor dan Pengunjung Duduk di Tepi Sawah.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR