GridOto.com - Meski punya ukuran yang tergolong bongsor tapi lincah dikendalikan, begini rasa berkendara di atas Aprilia Tuareg 660.
Punya tinggi jok mencapai 860 mm dan suspensinya terkompresi saat jok diduduki, rider dengan postur 170 cm/60 kg ternyata masih harus jinjit.
Untungnya karena mengusung model jok ramping ala motor trail, kedua kaki tidak sampai mengangkang.
Buat yang jinjit karena tinggi joknya, tentu masih bisa diakali dengan penggunaan sepatu boots atau sepatu dengan sol tebal.
Meski harus jinjit, Tuareg dengan bobot kering 187 kg dan basah 204 kg ini anehnya tetap terasa ringan ketika dikendarai.
Saat mendirikan motor dari standar samping pun tidak perlu usaha ekstra, sejalan dengan konsep lightweight oleh Aprilia.
Punya posisi footstep tepat di bawah pengendara dan setang model pipa yang lebar mudah untuk digapai, posisi duduknya cenderung tegak.
Posisi ini bikin badan tetap sigap saat melaju di trek off-road, tapi juga tetap nyaman saat dipakai turing jarak jauh.
Dengan kontur jok mendatar dan ramping ala motocross, hasilnya paha bisa menjepit bodi motor dengan maksimal.
Baca Juga: Aprilia Luncurkan RS660 Extrema, Edisi Spesial Berbobot Paling Ringan
Nah meskipun ramping dan tidak setebal jok motor adventure kebanyakan, busanya tergolong empuk dan nyaman diduduki.
Bicara strukur, Tuareg 660 dibekali rangka steel tubing dengan aluminium plate sebagai tulang punggung.
Mesin konfigurasi 2 silinder segaris yang diusung ternyata juga berfungsi sebagai stress member dengan 6 anchor point.
Membahas suspensi, sok depan pakai upside down fully adjustable dengan diameter 43 mm dan panjang langkah 240 mm.
Di belakang pakai monosok yang juga full adjustable, dengan travel suspensi persis dengan suspensi depan.
Walau punya ukuran bongsor dengan bobot basah 204 kg, handling motor tetap terasan ringan ketika diajak main di trek off-road seperti di Sector X.
Namun, tentu saja tidak melewati rute jalur ekstrem yang biasanya digunakan oleh motocross murni.
Karena terasa lincah, mengubah arah sesuai dengan arahan setang saat belok di tikungan sempit atau parabolik jadi seakan mudah dilakukan.
Ditambah kedua suspensi dengan travel panjang yang sigap menyerap guncangan saat menerjang jalan tanah rusak berbatu.
Baca Juga: Tantang Ninja 250 dan CBR250RR, Aprilia Siapkan Mesin Baru 250 cc Dua Silinder!
Rasanya kalau dipakai di jalan raya, bertemu jalan keriting, speed trap atau hanya polisi tidur sih enggak jadi persoalan!
Karena motor hanya dipakai di trek tertutup dengan kecepatan rendah, yang masih perlu dibuktikan tentu saat motor melaju di kecepatan tinggi.
Seperti fungsi windshield saat terkena terpaan angin kencang belum terasa, pastinya menarik untuk di tes lanjutan di jalan raya ketika diajak turing contohnya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR