GridOto.com - Mantan Direktur Operasional Perusahaan Otobus (PO) Haryanto, Rian Mahendra, buka-bukaan perihal kegiatan sehari-hari usai pemecatan dirinya.
Seperti diketahui, kabar pemecatan Rian Mahendra terungkap lewat sebuah video yang diunggahnya lewat kanal YouTube PO Haryanto pada 28 Desember 2022 lalu.
Dalam video tersebut, pria yang akrab disapa Mas Rian ini mengungkapkan bahwa sudah tidak lagi bergabung di PO Haryanto sejak 22 Juni 2022.
Setelah banyak yang menanti kehadiran setelah vakum beberapa bulan, kira-kira kegiatan apa saja yang dilakukan Rian selama vakum dari medsos?
Saat dihubungi GridOto.com, pria kelahiran 1983 ini buka suara terkait kegiatan sehari-hari setelah dirinya tak lagi menjabat di PO Haryanto.
"Kebanyakan merenung sih, namanya orang habis kerja 19 tahun terus tiba-tiba dipecat lebih banyak waktu merenung," ujar Rian kepada GridOto.com, Senin (09/01/2023).
Menurutnya hal itu wajar, mengingat dirinya sudah bekerja selama belasan tahun dan telah menemui sang Ayah untuk meminta maaf.
"Beliau tidak berkenan, akhirnya saya membuka lembaran hidup baru dan mencari kerja. Desember itu waktu saya baru pulih dari depresi saya," ucap anak sulung dari Haji Haryanto ini.
Baca Juga: Rian Mahendra Hengkang dari PO Haryanto, Bakal Bikin PO Bus Baru Nih?
Kendati demikian, Rian pun bercerita saat melamar kerja ke beberapa perusahaan dan sempat dikira bercanda saat lamar kerja.
Ia akhirnya memilih membuat video klarifikasi bahwa sudah tidak bergabung dalam PO milik ayahnya lagi.
"Dari awal Desember kemana-mana orang tidak percaya saya melamar kerja, makanya saya buat video klarifikasi di YouTube untuk meyakinkan orang-orang bahwa saya sedang mencari kerja," jelasnya.
Sekadar informasi, jagat media sosial tengah ramai pemecatan Rian Mahendra oleh ayahnya sendiri yaitu Haji Haryanto.
Dipecatnya Rian Mahendra dari PO Haryanto karena merasa anaknya melakukan beberapa kesalahan fatal.
Salah satu yang menurutnya paling fatal adalah bermain Crypto dengan modal meminjam uang miliaran Rupiah, dan kabur saat tidak bisa membayar hutangnya.
"Di perusahaan itu harus tegas sampai ke atas-atas juga," ucap Haji Haryanto kepada GridOto.com melalui sambungan telepon belum lama ini.
"Bukan apa-apa, kalau (nama baik PO Haryanto) hancur itu kan bukan satu orang saja tapi ribuan orang atau bahkan puluhan ribu orang terpengaruh," imbuhnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR