GridOto.com - Pasca memecat Rian Mahendra dari PO Haryanto, bos besar sekaligus ayah Rian yaitu Haji Haryanto mengaku belum mau membuka mediasi dengan sang anak.
Jagat media sosial saat ini tengah ramai oleh pemecatan Rian Mahendra yang dikenal sebagai Direktur Operasional PO Haryanto oleh ayahnya sendiri yaitu Haji Haryanto.
Haji Haryanto mengatakan, ia memecat Rian Mahendra dari PO Haryanto karena merasa anaknya melakukan beberapa kesalahan fatal.
Salah satu yang menurutnya paling fatal adalah bermain Crypto dengan modal meminjam uang miliaran Rupiah, dan kabur saat tidak bisa membayar hutangnya.
"Di perusahaan itu harus tegas sampai ke atas-atas juga," ucap Haji Haryanto kepada GridOto.com melalui sambungan telepon pada Jumat, (7/1/2023) malam lalu.
"Bukan apa-apa, kalau (nama baik PO Haryanto) hancur itu kan bukan satu orang saja tapi ribuan orang atau bahkan puluhan ribu orang terpengaruh," imbuhnya.
Meskipun hutang tersebut sudah dilunasi Haryanto dan Rian pun sudah meminta maaf, ia mengaku belum punya rencana untuk membuka mediasi dengan sang anak.
Setidaknya sebelum pria kelahiran Kudus, 17 Desember 1959 itu yakin kalau tabiat Rian Mahendra sudah berubah.
"Dia kan anak saya makanya saya paham, kalau dinasehatin nggak pernah mau, Rian itu sulit keras kepala," jelas pensiunan TNI AD berpangkat Kopral Kepala (Purn.) itu.
Baca Juga: Geger Pemecatan Rian Mahendra oleh Haji Haryanto, Ada Pengaruhnya ke Operasional PO Haryanto?
Haryanto mengakui Rian kerap bermain dengan orang-orang yang enggak benar, dan itu mempengaruhi sikap dan perilakunya.
"Jadi saya sih saat ini belum ada rencana untuk mediasi (dengan Rian Mahendra), bicara perusahaan itu tidak ada ampun, kalau A ya A kalau B ya B," kata Haji Haryanto.
Saat ini, fokus Haryanto adalah memantau operasional harian PO Haryanto dengan dukungan para karyawannya.
Sehingga ia pun mengatakan bahwa aktivitas sehari-harinya di 'markas besar' PO Haryanto di Kudus, Jawa Tengah tergolong ringan.
"Sehari-harinya saya kontrol saja mas, (mengingatkan karyawan agar) kebersihan selalu dijaga dan pelayanan diutamakan, memastikan bus siap pakai, menasehati sopir kami agar bawa bus-nya bagus dan tidak lupa sholat lima waktu, kesibukan saya itu aja," kata Haryanto.
"Jadi tidak ada yang direpotin karena semua sudah ada yang ngurus, paling saya sibuk hanya beli sasis dan solar," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR